Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban

21 Warga Sipil dan 25 Unsur TNI Sudah Diperiksa di Kasus Ledakan Maut di Garut

tim masih mencocokkan keterangan para saksi dihadapkan dengan fakta-fakta yang didapat di lapangan.

Editor: Ravianto
Istimewa/ Tangkapan Layar
MENGEJAR LEDAKAN - Viral video sekelompok orang mengendarai motor, ngebut ke titik lokasi ledakan Cibalong di Kabupaten Garut, pada Senin (12/5/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Tim investigasi TNI Angkatan Darat (AD) telah menggali keterangan terhadap sejumlah saksi terkait insiden pemusnahan amunisi afkir di Garut Jawa Barat.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan tim telah meminta keterangan terhadap 21 saksi dari masyarakat terkait insiden tersebut.

Selain itu, tim juga telah memeriksa keterangan terhadap 25 orang dari unsur TNI.

"Berkaitan dengan tim investigasi, saat ini masih bekerja di lapangan, dan kami sampaikan bahwa tim investigasi sudah meminta keterangan beberapa saksi, dari masyarakat ada 21 orang, dan dari unsur TNI ada 25 orang," kata Wahyu saat dikonfirmasi pada Rabu (14/5/2025).

Saat ini, kata dia, tim masih mencocokkan keterangan para saksi dihadapkan dengan fakta-fakta yang didapat di lapangan.

Hal tersebut, lanjut dia, termasuk terkait beberapa barang bukti yang sudah dikumpulkan oleh tim untuk nantinya akan dilaksanakan analisa.

"Dan juga ada beberapa unsur yang perlu diuji, sehingga itu memerlukan waktu."

"Selanjutnya, kami memohon doa dan juga memohon pengertian kepada semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada tim investigasi yang sedang bekerja di lapangan," ungkap dia.

"Sehingga nanti pada saatnya dapat kami sampaikan kepada semua pihak berkaitan dengan hasil pelaksanaan tugas tim investigasi di lapangan," pungkas Wahyu.

Sebagaiamana diketahui, empat prajurit TNI AD dan sembilan warga sipil tewas dalam insiden ledakan yang terjadi saat proses pemusnahan bahan peledak afkir atau tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) lalu.

Empat prajurit TNI AD yang dinyatakan tewas dalam insiden itu yakni Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Priambodo, dan Pratu Afrio Setiawan.

Selain itu sembilan warga sipil yang juga tewas dalam insiden tersebut yakni Agus, Ipan, Anwar, Iyus, Iyusrizal, Toto, Rusdiawan, Dadang, dan Endang.(*)

Gita Irawan/Tribunnews

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved