Pemprov Jabar Pastikan Dampingi Wanita Tunarungu yang Jadi Korban Rudapaksa di Bandung

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jabar, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) memastikan bakal mendampingi korban pemerkosaan di Cidadap, Kota Bandung.

N (23) yang merupakan gadis tunarungu kini hamil enam bulan setelah dirudapaksa sembilan penagih utang.

Kepala Dinas DP3AKB Jabar, Siska Gerfianti, mengatakan, pendampingan dilakukan oleh UPTD PPA Jabar. 

"Ikut serta mendampingi korban pemerkosaan perempuan disabilitas di Cidadap, UPTD PPA Jabar baru mendampingi layanan akses kesehatan visum et repertum," ujar Siska, Sabtu (4/1/2025).

Baca juga: Pemkot Bandung Kawal Proses Hukum Kasus Rudapaksa di Ciumbuleuit, Fokus Kesehatan dan Mental Korban

UPTD PPA Jabar, kata dia, menerima rujukan pengaduan dari Unit PPA Polda Jabar pada 30 Desember 2024, terkait kebutuhan pendampingan dan penilaian awal sisi mental korban. 

Layanan yang sudah diberikan UPTD PPA Jabar, kata dia, berupa pendampingan layanan kesehatan visum et repertum pada 31 Desember 2024.

"Pada 2 Januari 2025 asesmen awal dan identifikasi kasus, 3 Januari 2025 UPTD PPA Jabar menerima surat rujukan permohonan pendampingan dan penilaian awal sisi mental korban dari Unit PPA Polda Jabar," katanya.

Baca juga: Atalia Praratya Ungkap 14 Fakta Kasus Rudapaksa Gadis Tunarungu Hingga Hamil di Ciumbuleuit Bandung

Rencana tindak lanjut penanganan, kata dia, UPTD PPA akan melakukan penilaian awal sisi mental korban yang akan dilakukan oleh psikolog.

"Rencana pendampingan akses layanan kesehatan korban di Puskesmas Garuda. Pelayanan di atas akan ditindaklanjuti di Minggu depan," ucapnya. (*)