Diguyur Hujan Deras, 11 Titik di Kota Bandung Banjir Imbas Sungai Meluap dan Drainase Penuh Sampah

Sejumlah titik di wilayah Kota Bandung diterjang banjir saat turun hujan deras hingga beberapa ruas jalan terendam air

Istimewa/ Dok Warga untuk Tribun Jabar
BANJIR DI BANDUNG - Banjir menerjang ruas jalan Kota Bandung saat turun hujan deras, Senin (27/10/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah titik di wilayah Kota Bandung diterjang banjir saat turun hujan deras hingga beberapa ruas jalan terendam dengan ketinggian air yang bervariasi, pada Senin (27/10/2025) siang.

Akibat banjir tersebut, arus lalu lintas di sejumlah titik mengalami kemacetan karena genangan air cukup tinggi. Beberapa pengendara ada yang nekat menerobos banjir dan ada juga yang terpaksa berhenti menunggu banjir surut.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi, mengatakan banjir saat hujan deras kali ini menerjang 11 titik dengan penyebab dan ketinggian genangan air yang berbeda-beda.

Baca juga: Tinjau Korban Banjir, Gubernur Ahmad Luthfi Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

"Penyebabnya akibat luapan sungai Citarip, Cibuntu, sumbatan pada tali-tali air, dan daya tampung drainase tidak maksimal akibat tersumbat sampah," ujarnya saat dihubungi, Senin (27/10/2025).

Dia mengatakan, banjir akibat hujan deras ini merendam Jalan Kopo Citarip, Terusan Pasir Koja, Cibuntu, Peta, Cibaduyut, Ibrahim Adjie, Ahmad Yani, Laswi, SDN Ciateul, Gudang Utara, Sudirman dengan ketinggian air 10-60 sentimeter.

"Penyebab yang lainnya, intensitas air tinggi sehingga meluap ke jalan, air tidak tertampung," kata Rizki.

Untuk menangani banjir di sejumlah titik tersebut, pihaknya sudah menerjunkan petugas DSDABM Kota Bandung dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tegallega, UPT Karees, UPT Cibeunying, dan UPT Bojonegara.

Warga Jalan Peta Agus Kusnadi (38) mengatakan, banjir di wilayahnya sudah sering terjadi karena jika terjadi hujan deras kerap terkena limpasan air dari arah utara imbas saluran drainase tidak berfungsi optimal.

"Sering terjadi kalau hujannya gede dari kota pasti airnya lari kesini, ketinggian air 30-70 sentimeter. Untuk mengatasi banjir saluran airnya di perdalam," ucap Agus.

Baca juga: Banjir Pasteur Tak Kunjung Beres: Wawali Kota Bandung Ungkap Biang Keroknya, Termasuk Bangunan Liar

Warga yang lainnya, Kusnadi (55) mengatakan, banjir di wilayah tersebut sudah bertahun-tahun tak kunjung tertangani, padahal pada tahun 2000-an wilayahnya tak pernah banjir, tetapi saat ini malah semakin parah.

"Pengen sungai dikeruk terus drainase yang tersumbat (sampah) dibersihkan karena penyebabnya pasti dari sana, air jadi meluap kesini," kata Kuswandi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved