Masalah Sampah Kota Bandung
Kota Bandung di Puncak Klasemen Sumbang Sampah Organik ke TPA Sarimukti, dari Sini Sumbernya
Kota Bandung menjadi daerah penyumbang sampah organik terbanyak yang dibuang ke Tempat Pembungaan Akhir (TPA) Sarimukti.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kota Bandung menjadi daerah penyumbang sampah organik terbanyak yang dibuang ke Tempat Pembungaan Akhir (TPA) Sarimukti.
Manajer Divisi Pendidikan Walhi Jabar, M Jefry Rohman mengatakan, hampir 60 persen sampah organik yang dibuang ke TPA Sarimukti berasal dari Kota Bandung.
"Maka fokus pada Kota Bandung, wali kota gali masalahnya, temukan akar masalahnya, pemprov wajib monitoring dan evaluasi rutin dan masif," ujar Jefry, Jumat (11/10/2024).
Sampah organik didominasi oleh kawasan komersial seperti pasar, mal, rumah sakit, katering, dan rumah makan.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jabar, kata dia, di cekungan Bandung ada 2.327 ton sampah sisa makanan atau food waste yang diproduksi setiap hari dan 60 persen berasal dari Kota Bandung.
Baca juga: TPA Sarimukti Semakin Kritis, Pemkot Bandung Putar Otak untuk Atasi Sampah, Ada Pengurangan Ritase
"Artinya 1.396,2 ton sampah sisa makanan diproduksi oleh Kota Bandung, 874 ton berasal dari kawasan komersial atau 62,2 persen, dan 515 ton berasal dari rumah tangga atau 36,9 persen," ucapnya.
Selama ini, kata dia, Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung tidak menyebutkan akan fokus pada kawasan komersial. Padahal, langkah termudah dan terjangkau adalah menyelesaikan di kawasan komersial.
"Pemprov Jabar wajib melakukan evaluasi dan monitoring kepada Kabupaten/Kota lebih khusus Kota Bandung. Bukan hanya akan penuh TPA Sarimukti itu, kalau dibiarkan sangat berbahaya," katanya.
Baca juga: Dibatasi Pemprov Jabar, Pemkot Cimahi Kurangi Ritase Sampah ke TPA Sarimukti
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Herman Suryatman mengultimatum penjabat wali kota dan bupati di wilayah Bandung Raya agar melakukan pengurangan kiriman sampah ke TPA Sarimukti yang diprediksi akan overload pada akhir 2024.
Secara bertahap, kata dia, volume sampah yang biasanya masuk ke TPAS Sarimukti 1.750 ton perhari dapat berkurang ke 1.250 ton dari Bandung Raya atau dari 267 ritase menjadi 214 ritase.
"Kami sudah berbagi. Itu sudah sepakat dan kami serahkan ke kabupaten/kota. Tapi kami pun tidak diam, tapi juga ikut menjadi bagian solusi," ujar Herman. (*)
Calon Wali Kota Bandung Haru Suandharu Tanggapi soal Sampah, Lima Aspek Harus Saling Dukung |
![]() |
---|
TPA Sarimukti Semakin Kritis, Pemkot Bandung Putar Otak untuk Atasi Sampah, Ada Pengurangan Ritase |
![]() |
---|
Apresiasi Kewilayahan Soal Tangani Sampah di Bandung, Ema Bilang RW 19 Bisa Dijadikan Pilot Project |
![]() |
---|
TPS Pagarsih yang Kini Bersih Dijaga Ketat, Warga Tak Boleh Buang Sampah Kecuali Jenis Residu Ini |
![]() |
---|
TPS Overload, Kodim 0618/BS Bantu Pemkot Bandung Bersihkan Sampah di Sejumlah TPS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.