Masalah Sampah Kota Bandung

Calon Wali Kota Bandung Haru Suandharu Tanggapi soal Sampah, Lima Aspek Harus Saling Dukung

Calon Wali Kota Bandung, Haru Suandharu, menilai semua aspek harus berperan untuk mengatasi masalah sampah di tengah kian kritisnya TPA Sarimukti.

|
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Nappisah
Calon wali kota Bandung, Haru Suandharu. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Calon Wali Kota Bandung, Haru Suandharu, menilai semua aspek harus berperan untuk mengatasi masalah sampah di tengah kian kritisnya TPA Sarimukti.

Saat ini, masalah sampah menjadi persoalan serius di Kota Bandung karena harus ada pengurangan ritase yang dikirim ke Sarimukti.

"Saya harap ke depan Bandung bisa mengolah sampah dengan baik dan saya kira salah satu solusinya itu sudah ada di 383 RW yang menjadi bebas sampah," kata Haru di Antapani, Bandung, Jumat (11/10/2024).

Haru berharap, masyarakat, pemerintah, regulasi, anggaran, dan teknologi bersatu padu mengatasi masalah sampah.

"Semuanya dioptimalkan karena kami enggak bisa terus-menerus open dumping. Pasti akhirnya akan overload, kan," katanya.

Walaupun Legok Nangka sudah selesai, Haru menyebut konsepnya tetap kumpul, angkut, dan buang. Sehingga, kata Haru, mesti dimulai di tingkat RT, RW, dan ke depan semoga berhasil mengatasi sampah.

Baca juga: Kota Bandung di Puncak Klasemen Sumbang Sampah Organik ke TPA Sarimukti, dari Sini Sumbernya

Selain itu, Haru menilai terkait teknologi insinerator memang menjadi salah satu teknologi pilihan. Padahal, untuk mengatasi masalah sampah setidaknya ada lima aspek penting, seperti aspek regulasi.

"Saya dengarkan sebetulnya sudah ada draf perwal yang baru untuk pengelolaan sampah. Lalu, ada aspek institusi ke saya pun ada masukan. Ini jika perlu dinas kebersihan harus ada SOTK diperbaiki," katanya.

Baca juga: TPA Sarimukti Semakin Kritis, Pemkot Bandung Putar Otak untuk Atasi Sampah, Ada Pengurangan Ritase

Selanjutnya, aspek anggaran yang menurutnya belum ideal dalam mengatasi masalah sampah. Lalu, aspek teknologi yang mencari pilihan terbaiknya mengatasi masalah sampah.

"Terakhir, aspek partisipasi masyarakat. Jadi, kelima aspek tadi tak boleh ditinggalkan dan mesti diperhatikan," ujarnya. (*) 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved