Kini Bak Pahlawan, Eman Sulaeman Hakim yang Bebaskan Pegi Setiawan Sempa Jadi Tukang Kredit Saat SD

Lahir dari pasangan H Aneng (70) dan Amini (almarhumah) asal Karawang, Jawa Barat, Eman dibesarkan di rumah sederhana.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Hakim Eman Sulaeman saat membacakan putusan pada sidang praperadilan gugatan status tersangka Pegi Setiawan pada kasus Vina Cirebon di Pengadilan Negeri Bandung, Senin (8/7/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG- Hakim tunggal praperadilan perkara terdakwa Pegi Setiawan, Eman Sulaeman, tercatat lahir di Kampung Kaum Jaya, Desa Puserjaya

Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.

Lahir dari pasangan H Aneng (70) dan Amini (almarhumah) asal Karawang, Jawa Barat, Eman dibesarkan di rumah sederhana.

Sejak kecil Eman memang hidup sederhana. 

Ibu Eman meninggal dunia tahun 1998 dan kini memiliki ibu sambung bernama Tarwiah (48).

Ayah Eman merupakan pedagang sembako dan tukang kredit dari sabun hingga elektronik.  

Bahkan pada saat sekolah dasar, Eman pun ikut menjadi tukang kredit.

Baca juga: Dekan FH Unpas Sebut Sosok Eman Sulaeman Jadi Contoh Hakim yang Berintegritas dan Berkomitmen

"SD itu, Eman usaha juga kredit sabun ke kampung-kampung. Tapi dia pilih berhenti, katanya capek enggak usah seperti bapak. Mau jadi insinyur saja seperti pak Habibie," kata Aneng di rumahnya, Selasa (9/7/2024).

Eman bersekolah di SDN 1 Telukjambe. Kemudian dia melanjutkan sekolah di  Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 6 Gorowong Kecamatan Karawang Timur dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Karawang.

Kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Pasundan Jurusan Hukum.

"Saya selalu mendukung semua pendidikan dia, bahkan termasuk dia berkuliah. Selama bersekolah dia memang pintar. Hobinya hanya catur dan membaca buku serta koran,"kata dia.

H Aneng, ayahanda dari Hakim Eman Sulaeman yang bebaskan Pegi Setiawan dari jeratan hukum.
H Aneng, ayahanda dari Hakim Eman Sulaeman yang bebaskan Pegi Setiawan dari jeratan hukum. (Tribun Jabar/ Cikwan Suwandi)

Eman dikenal sebagai anak yang rajin beribadah. Sejak sekolah dia tidak pernah lepas untuk shalat tahajud.   

Eman memiliki seorang adik perempuan dari ibu kandungnya. Sedangkan dari ibu sambungnya memiliki dua adik.

Sejak kecil Eman dikenal pendiam dan jarang sekali bergaul dengan teman-teman.

"Tetapi dia memang mandiri. Namun ketika akan melakukan apapun dia pasti menghubungi bapak untuk minta doa restu. Termasuk ketik mendaftar kuliah hingga jadi hakim, semuanya sendiri. Kita orang tua hanya bisa mendukung dan mendoakan," kata dia.

Sempat Terancam Berhenti Kuliah

Ketika berkuliah di Universitas Pasundan, Eman Sulaeman sempat tidak akan melanjutkan kuliah.

Menurut Aneng, peristiwa itu terjadi ketika Indonesia mengalami krisis moneter.

Aneng mengaku mengalami kesulitan. Usahanya saat itu tengah mengalami kemunduran.

Baca juga: Susno Duadji Hormat pada Hakim Eman Sulaeman: Beliau Punya Integritas, Kebal Tekanan Kekuasaan

Saat itu Eman merasa kasihan dengan usah orang tuanya yang tengah mandek. Namun Aneng sebagai orang tuanya menguatkan Eman untuk fokus saja kepada pendidikan.

Memang saat itu biaya setiap bulan Eman hidup disana di pangkas hanya Rp150 ribu perbulan.

"Tetapi terkadang Eman juga mendapatkan biaya dari adiknya yang kasihan. Adik Eman yang perempuan ini juga kadang bantu karena dia pilih jualan," kata dia.

Eman menjadi viral dengan keputusan pada sidang praperadilan perkara pembunuhan Vina dengan terdakwa Pegi.

Kini dia menjadi kebanggaan warga di tanah kelahirannya di Kampung Kaumjaya, Desa Puseurjaya, Karawang.

Nama hakim Eman saat ini begitu viral. Banyak netizen yang menganggapnya sebagai pahlawan keadilan karena keputusannya dalam kasus Pegi Setiawan. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved