Pilkada Cianjur
Cerita Mahasiswi Cantik di Cianjur Jadi Petugas Pantarlih, Dikejar Anjing hingga Diajak Nikah Kakek
Diana Rahmawati (20) mahasiswi cantik asal Kampung Cibitung 1, memiliki banyak cerita saat menjadi petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
Diana medatangi area pemakaman untuk memastikan waktu kematian dari seorang warga yang masuk dalam data coklit.
"Sempat juga mendatangi kuburan karena waktu itu anaknya lupa dengan waktu kematian ibunya karena sudah lama meninggal. Jadi saya disuruh ke kuburan. Mau gimana lagi, saya pun mengecek satu per satu makam di TPU RT 03," kata dia.
Tak cukup di situ, mahasiswi semester dua di UT juga mendapat pengalaman diajak menikah seorang kakek yang hidup sebatang karang.
Baca juga: KPU Purwakarta Lantik 2.788 Petugas Pantarlih untuk Pilkada 2024, Siap Mendata Ratusan Ribu Orang
"Pas mendatangi rumah warga, kebutulan kakek-kakek, malah bilang 'Sudah temanin saja di rumah (ngajak menikah)'. Saya langsung menolaknya, dan segera pergi," ujarnya.
Diana sudah menyelesaikan tugasnya selama enam hari. Kini, dia tinggal menunggu upah cair dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur.
Bukan cuma memberikan sebagian honor ke orang tua, Diana pun berencana memakainya untuk membayar tukang pijit.
Diana mengaku pegal-pegal karena berjalan kaki dari kampung ke kampung selama seminggu (*)
Pilkada Cianjur, KPU Masih Tunggu Keputusan MK untuk Tentukan Pemenang |
![]() |
---|
Hasil Rekapitulasi Pilkada Cianjur, Selisih Suara Wahyu-Ramzi dan Herman-Ibang Sebanyak 24.547 |
![]() |
---|
Pilkada Cianjur, Pasangan Herman-Ibang Rekomendasikan Penghitungan Suara Ulang di 2 Kecamatan |
![]() |
---|
Angka Partisipasi pada Pilkada Cianjur Turun, Ketua KPU Ungkap Beberapa Penyebabnya |
![]() |
---|
Pasangan Herman-Ibang pada Pilkada Cianjur Klaim Temukan Pelanggaran Saat Pleno di Kecamatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.