Pilkada Cianjur
Cerita Mahasiswi Cantik di Cianjur Jadi Petugas Pantarlih, Dikejar Anjing hingga Diajak Nikah Kakek
Diana Rahmawati (20) mahasiswi cantik asal Kampung Cibitung 1, memiliki banyak cerita saat menjadi petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Diana Rahmawati (20) mahasiswi cantik asal Kampung Cibitung 1, RT 03/03, Desa Sukalaksana, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, memiliki banyak cerita saat menjadi petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
"Pekerjaan" itu dia ambil untuk mengisi libur kuliah.
Diana yang baru pertama menjadi petugas Pantarlih, mendapat tugas untuk pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap 396 jiwa di TPS 5 RW 03, Desa Sukalaksana.
Mahasiswi Universitas Terbuka (UT) ini mendapatkan beberapa pengalamanan unik selama bertugas.
Di antaranya dikejar anjing pemburu, mendatangi kuburan, berjalan kaki satu kilometer, hingga diajak menikah seorang kakek.
"Saya itu ditugaskan untuk Coklit dari wilayah RT 01, 02, dan 03, yang tergabung dalam TPS 5, di RW 03 dengan jumlah jiwa sebanyak 396 orang," kata Diana saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (8/7/2024).
Baca juga: Tantangan Petugas Pantarlih Data Warga di Indramayu,Terjang Banjir Rob hingga Lintasi Jembatan Bambu
Sejak pertama kali bertugas, dia menyelesaikan coklit di RT 03 karena dekat dari tempat tinggalnya. Meski belum selesai di RT sebelumnya, ia pun beranjak menuju RT 01 dan 02.
"Saya sampai beberapa kali bolak-balik datang ke kampung-kampung, karena ada beberapa warga yang tidak ada di rumah. Warga di sini rata-rata bekerja di perkebunan, jadi pulang sore. Sedangkan saya baru pertama kali jadi pantarlih, jadi enggak tahu," ucapnya.
Keesokan harinya, Diana berencana untuk kembali menjalankan tugasnya dengan berjalan kaki menuju kampung ke kampung. Namun saat menuju kampung Cibitung di RT 02, dia malah dicegat tiga anjing sambil menatap ke arah Diana.
"Kalau yang pas dikejar anjing itu ceritanya lagi jalan kaki menuju ke Kampung Cibitung, dan melewati perkampungan yang warganya sering berburu menggunakan anjing. Saat lewat, ada tiga ekor anjing mencegat. Saya pun jalan pelan-pelan. Tapi karena ada anak kecil melempar, makanya anjing itu jadi mengejar," ucap Diana.
Beruntung, Diana diselamatkan oleh seorang warga yang sedang mengambil rumput.
Baca juga: KPU Cimahi Pastikan 31 Calon Pantarlih yang Terindikasi Masuk Parpol Namanya Dicatut
Dia pun berjalan kaki ke tujuan awalnya lagi. Karena enggan bertemu dengan anjing, Diana memilih jalan lain.
"Pokoknya pas waktu mau coklit saya sudah dikejar anjing dua kali, sampai yang terakhir saya nangis enggak bisa apa-apa, bingung karena sendirian," ucapnya.
Tak hanya dikejar anjing, Diana berparas cantik tersebut kembali mendapat pengalaman unik saat melakukan coklit data pemilih untuk Pilkada Cianjur 202, yaitu mendatangi kuburan di RT 03.
Diana medatangi area pemakaman untuk memastikan waktu kematian dari seorang warga yang masuk dalam data coklit.
"Sempat juga mendatangi kuburan karena waktu itu anaknya lupa dengan waktu kematian ibunya karena sudah lama meninggal. Jadi saya disuruh ke kuburan. Mau gimana lagi, saya pun mengecek satu per satu makam di TPU RT 03," kata dia.
Tak cukup di situ, mahasiswi semester dua di UT juga mendapat pengalaman diajak menikah seorang kakek yang hidup sebatang karang.
Baca juga: KPU Purwakarta Lantik 2.788 Petugas Pantarlih untuk Pilkada 2024, Siap Mendata Ratusan Ribu Orang
"Pas mendatangi rumah warga, kebutulan kakek-kakek, malah bilang 'Sudah temanin saja di rumah (ngajak menikah)'. Saya langsung menolaknya, dan segera pergi," ujarnya.
Diana sudah menyelesaikan tugasnya selama enam hari. Kini, dia tinggal menunggu upah cair dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur.
Bukan cuma memberikan sebagian honor ke orang tua, Diana pun berencana memakainya untuk membayar tukang pijit.
Diana mengaku pegal-pegal karena berjalan kaki dari kampung ke kampung selama seminggu (*)
Pilkada Cianjur, KPU Masih Tunggu Keputusan MK untuk Tentukan Pemenang |
![]() |
---|
Hasil Rekapitulasi Pilkada Cianjur, Selisih Suara Wahyu-Ramzi dan Herman-Ibang Sebanyak 24.547 |
![]() |
---|
Pilkada Cianjur, Pasangan Herman-Ibang Rekomendasikan Penghitungan Suara Ulang di 2 Kecamatan |
![]() |
---|
Angka Partisipasi pada Pilkada Cianjur Turun, Ketua KPU Ungkap Beberapa Penyebabnya |
![]() |
---|
Pasangan Herman-Ibang pada Pilkada Cianjur Klaim Temukan Pelanggaran Saat Pleno di Kecamatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.