Gibran Sibuk Bagikan Pencapaian Kota Solo pada Hari MK Bacakan Putusan Batas Usia Capres-Cawapres
Gibran sibuk membagikan pencapaian Kota Solo di bawah kepemimpinannya pada hari pembacaan putusan MK soal gugatan batas usia capres dan cawapres.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Ia membagikan mengenai prioritas pembangunan Kota Solo yang beberapa di antaranya kiin telah rampung.
"Wajah baru Solo dengan mengusung 17 titik prioritas pembangunan, dengan 8 di antaranya telah rampung dan sudah bisa dimanfaatkan masyarakat luas, 6 sedang berlangsung dan 3 masih menunggu eksekusi," cuit Gibran, dikutip pada Senin (16/10/2023).
"Proyek-proyek mercusuar di Kota Solo ini tentu mendatangkan multiplier efek, sektor pariwisata dan ekonomi kian terdongkrak. Pada 2022, pertumbuhan ekonomi di Solo 6,25 persen & angka ini di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Ini merupakan bukti, @PEMKOT_SOLO mampu mengharmonisasi kebutuhan warga dengan proyek pembangunan yg tengah dijalankan," lanjutnya.
Gibran juga membagikan bukti-bukti suksesnya pembangunan Kota Solo dalam sektor pariwisata.
"Terlihat pada kunjungan wisata 2022 (data BPS), terdapat peningkatan jumlah wisatawan yang melejit dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,1 juta wisatawan domestik dan 3.171 wisatawan mancanegara," tulisnya.
Didatangi Pendemo
Sebelum MK membacakan penolakan gugatan mengenai batas usia capres dan cawapres ini, Gibran sempat didatangi pendemo.
Ratusan masyarakat yang mengatasnamakan komunitas Penggiat Budaya Topo Bisu menggelar aksi di depan rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Senin (16/10/2023) pagi.

Baca juga: REAKSI Gibran soal MK Tak Kabulkan Gugatan Uji Materi Batas Usia Minimal Capres dan Cawapres
Mereka membawa spanduk bertuliskan "Kami muak dengan politik dinasti".
Gibran sendiri mengaku sempat mendatangi para peserta. Tetapi, para demonstran bingung ketika diajak berdialog.
"Jangan demo. Demo saya samperin nggak tahu demonya apa. Itu lho ya," terang Gibran pada Senin, dikutip dari TribunSolo.
Salah satu aspirasi yang disampaikan yakni mereka muak dengan politik dinasti. Namun tidak ada satu pun yang mau diajak bicara.
"Ya silakan. Kan semua masukan warga kami terima. Bu, muaknya kenapa. Kenapa datang ke rumah saya. Saya tanya kan," tuturnya.
Maka dari itu, Gibran pun meminta para peserta aksi untuk segera pulang.
Ia tidak ingin membahas lebih lanjut siapa pihak yang menggerakkan para peserta aksi.
PKP Jabar Sambut Baik Silaturahmi Gibran ke Try Soetrisno, Adri Mahran: Contoh Nyata yang Baik |
![]() |
---|
Momen Gibran Lewati Menko AHY di Batujajar, Tak Jabat Tangan Beda dengan Prabowo, Ada Apa? |
![]() |
---|
Fenomena Bendera One Piece: Dulu Dipakai Gibran dan Anies Kampanye, Kini Dilarang Pemerintah |
![]() |
---|
Sosok Tri Krisna Mukti, Ketua RW Gen Z di Pademangan Jakarta Utara, Kagumi KDM hingga Gibran |
![]() |
---|
Nasib Mujur Ketua RT Gen Z Tolak Uang Dedi Mulyadi, Kini Dapat Dana dari Gibran hingga Kenaikan Gaji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.