Dua TPA di Jabar Kembali Terbakar, Zona 1 TPA Sarimukti Ikut-ikutan Terbakar Bahkan Makin Membesar

"Produksi sampah di KBB mencapai 150 ton per hari, jadi dengan adanya kebijakan pengurangan ini, kita sedang mencari lahan untuk dipakai lokasi TPA guna menampung sampah sisa yang tak bisa dibuang ke Sarimukti," ucap Ibrahim. "Jadi kita harus punya TPA mandiri. Kalau pun enggak beli lahan, minimal sewa dulu," 

Upaya serupa juga terus dilakukan di kota/kabupaten lainnya. Di Kota Bandung pemerintah membuat TPS-TPS sementara.

TPA Kopi Luhur

Tak hanya di TPA Sarimukti, kemarin kobaran api juga kembali terlihat di TPA Kopi Luhur di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Api terlihat kembali membesar di bagian bawah gunungan sampah atau sebelah timur.

Dari ketinggian, kobaran api berwarna merah tampak jelas terlihat.

Kapolsek Selatan Timur (Seltim) Polres Cirebon Kota, AKP Fiekry Adi Perdana, mengatakan kobaran api itu sebenarnya sudah berhasil dipadamkan, beberapa hari lalu. Akan tetapi karena kondisi cuaca yang panas dan angin yang sangat kencang, titik yang sudah padam itu kembali menyala.

"Ada yang meletup dan kembali terbakar kurang lebih 150 meter. Ini imbas dari titik yang tadi malam," ujarnya, kemarin.

Ia mengatakan, pemadaman api di TPSA Kopiluhur ini sukar dilakukan. Selain karena faktor cuaca, kondisi medannya yang labil sangat menyulitkan tim gabungan menjangkau titik api.

"Upaya pemadaman terus dilakukan tidak ada hentinya," ucapnya.

Hingga kemarin, kebakaran telah menghanguskan dua hektare lahan TPAS.

"Awalnya hanya 200 meter, kini jadi dua hektare," ujarnya. (hilman kamaludin/eki yulianto)