Ketua Baladhika dan Sundawani Bakal Bertarung di Duel 13 Ajang Piala Panglima Kopassus

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Duel 13 yang diinisiasi Bandung Fighting Club (BFC) akan berlangsung di GOR Saparua, Kota Bandung pada 30-31 Agustus 2025 dalam ajang Piala Panglima Kopassus.

Duel 13 ini mempertandingkan dua cabang utama, yakni pencak silat bebas dan mixed martial arts (MMA) profesional.

Pertandingan duel 13 juga akan hadir pertandingan antara sesama ketua organisasi kemasyarakatan, yakni Baladhika Kota Bandung, Agung Satria Negara dan Sundawani Kota Bandung, Hadian.

Ketua Baladhika Kota Bandung, Agung Satria Negara menjelaskan dia bakal bertarung persahabatan dengan salahsatu ketua ormas di Bandung, yaitu Sundawani Kota Bandung, H Hadian.

"Maksud dan tujuan kami mengadakan agenda ini tentu untuk menjadikan percontohan. Jadi, Bandung ini kan kota yang sangat mencintai damai dan kondusivitas. Kalau pun ada permasalahan-permasalahan entah itu di bawah atau gejolak-gejolak dalam berorganisasi tentu pasto ada bersinggungan, maka langkah baiknya diselesaikan dengan cara ksatria dan sportivitas, menjunjung tinggi supremasi hukum, sekaligus menjaga keamanan kota Bandung," katanya ditemui di Jalan Laswi, Rabu (27/8/2025).

Agung berharap ajang ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Lanjut Agung, adanya ajang ini bukan berarti untuk memperlihatkan siapa paling jago atau hebat di Bandung.

Tetapi, katanya, ingin menunjukan bahwa daripada ribut-ribut di bawah alias jalanan yang bisa memakan banyak korban, lalu sisi biaya, sisi hukum akan banyak korban, maka langkah baiknya sebagai insan olahraga bisa mengedepankan sportivitas di atas ring secara ksatria.

"Nanti ada 3x3 ronde (3 menit kali 3 ronde). Kami akan diawasi oleh wasit dan juri serta tim medis yang profesional. Wasit dan jurinya pun semua telah tersertifikasi dan tentu sisi safety dan sisi keselamatan sudah dipersiapkan dengan baik," katanya.

Selain pertandingan kedua ketua ormas ini, duel 13 akan diikuti para atlet dari kelas amatir sampai profesional. Kelas amatir ada dua orang atasnama Maliki dan Najib kategori silat bebas. Lalu, kelas profesionalnya ada Rizky Siahaan kategori silat bebas.

"Sekitar 80 partai mungkin nanti dari pagi sampai siang. Temanya kan duel 13 dan duel itu mengedepankan hobi berkelahi yang legal," ujarnya.

Ketua Umum BFC, Edwin Senjaya menegaskan kehadiran piala ini menjadi dorongan besar untuk semakin mempopulerkan seni bela diri Indonesia, khususnya pencak silat.

“Tujuan kami jelas, yakni memasyarakatkan tarung bebas sekaligus mengangkat pencak silat agar tidak hanya dikenal sebagai olahraga tradisional, tetapi juga sebagai tontonan menarik di dunia pertarungan,” ujarnya.(*)