Kebakaran di TPA Sarimukti
Dua TPA di Jabar Kembali Terbakar, Zona 1 TPA Sarimukti Ikut-ikutan Terbakar Bahkan Makin Membesar
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan KBB, Siti Aminah Anshoriah mengatakan, masih adanya gas metan membuat sampah mudah kembali terbakar.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kobaran api kembali membesar dan meluas di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan KBB, Siti Aminah Anshoriah mengatakan, masih adanya gas metan membuat sampah mudah kembali terbakar.
Bukan hanya di zona empat, tapi juga zona 2, bahkan zona 1 TPA Sarimukti yang selama ini dianggap paling aman.
"Di zona 1, api justru membesar. Jadi petugas kami harus kembali berjibaku padamkan api lagi dengan dibantu petugas damkar dari Cianjur," kata Siti, saat dihubungi, Minggu (10/9).
Puncaknya, ujar Siti, terjadi pada 8 dan 9 September lalu. Asap di sekitar TPA Sarimukti kembali sangat pekat.
"Tapi kondisi sekarang kembali normal. Cuma titik api dan kepulan asap masih ada seperti biasanya," ujarnya.

Hingga kemarin, proses pemadaman masih dilakukan dengan menerjunkan tiga unit mobil damkar. Air disuntikkan ke dalam tumpukan sampah.
"Sekarang masih ada kepulan asap. Kalau ada asap titik api masih ada di tumpukan sampah. Itu, kalau malam hari, apinya masih terlihat jelas. Makanya petugas terus siaga melakukan pemadaman, semoga api bisa cepat padam," kata Siti.
TPA Sarimukti terbakar sejak tiga pekan lalu. Kebakaran membuat pembuangan sampah ke TPAS itu terpaksa harus dihentikan. Akibatnya, penumpukan sampah terjadi di di Kota dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan KBB, yang selama ini membuang sampahnya ke sana.
Baca juga: 3 Lahan Calon Pengganti TPA Sarimukti yang Akan Ditutup 2024, Termasuk eks TPA Pasir Buluh Lembang
TPA Alternatif
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB, Ibrahim Aji, mengatakan rencananya TPAS Sarimukti akan ditutup secara permanen mulai tahun depan. Tiga lokasi pengganti, kini tengah disurvei untuk mengantisipasi hal itu.
"Selain lahan bekas TPA Pasir Buluh Lembang yang ada di Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, kami juga survei ke lahan milik TNI yang ada di daerah Padalarang, dan lahan di Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas," ujarnya saat dihubungi, Minggu (10/9).
Berdasarkan hasil survei, lahan di Pasir Buluh sudah tak mungkin lagi dipakai karena rawan longsor. Dengan demikian, hanya tinggal dua pilihan, yakni lahan di Padalarang, dan Citapen.
"Tapi ini kita harus melakukan kajian dulu (di dua lokasi) apakah lokasinya cocok atau tidak karena hal ini harus didukung kajian lingkungan, status kepemilikan, izin dari warga sekitar, dan kemudahan akses bagi armada," kata Ibrahim.
Menyusul kebakaran, pembuangan sampah ke TPAS Sarimukti tak lagi bisa dilakukan secara penuh. Kota Bandung yang asalnya bisa membuang 1.300 ton per hari akan dibatasi menjadi hanya 628 ton per hari. Kabupaten Bandung dibatasi hanya 128 ton per hari, Kota Cimahi 81 ton, dan KBB 72 ton per hari.
Pemkot Bandung Ingin Perpanjang Masa Darurat Sampah Hingga 25 Oktober, Seharusnya Selesai 22 Oktober |
![]() |
---|
Jatah Buang Sampah di TPA Sarimukti Ditambah, Kota Bandung Jadi 1.194 Rit |
![]() |
---|
Selama Sebulan Lebih TPA Sarimukti Terbakar, 669 Warga Bandung Barat Terkena Penyakit ISPA |
![]() |
---|
Kebakaran di TPA Sarimukti Belum Padam, Pj Bupati Bandung Barat Punya Jurus Tangani Masalah Sampah |
![]() |
---|
Cara Baru Cimahi Atasi Sampah yang Menumpuk, Gunakan Jadwal Sampah yang Berbeda Tiap Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.