Kebakaran di TPA Sarimukti

Kebakaran di TPA Sarimukti 13 Hari Belum Padam, Damkar Gunakan Cairan Khusus untuk Jinakkan Api

Pemadaman dengan menggunakan foam tersebut cukup efektif menangani kebakaran di TPA Sarimukti

Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Kondisi terkini di TPA Sarimukti setelah 13 hari kebakaran. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Petugas pemadam kebakaran terus berjibaku memadamkan kebakaran TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang belum padam selama 13 hari.

Berbagai cara telah dilakukan seperti penyuntikan air ke dalam tumpukan sampah hingga dibantu helikopter water bombing milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tetapi upaya itu belum membuahkan hasil.

Komandan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran Pos Wilayah Cikalongwetan, KBB, Yadi Supriadi mengatakan, saat ini proses pemadaman api yang ada di bawah tumpukan sampah sudah menggunakan cairan khusus.

"Untuk pemadaman sekarang, kita coba pakai AFFF atau foam. Cairan itu sudah kita gunakan di zona 1 dari hari kemarin," ujarnya di TPA Sarimukti, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Kemenkumham Jabar Salurkan Bantuan Penambah Energi Bagi Petugas yang Padamkan Api di TPA Sarimukti

Menurutnya, pemadaman dengan menggunakan foam tersebut cukup efektif menangani kebakaran di TPA Sarimukti karena asap yang ada di dalam tumpukan cenderung tidak lagi keluar.

"Pengaruh ada, setelah foam dipancarkan itu langsung menutupi permukaan sampah. Asap tidak keluar lagi, mudah-mudahan langsung padam semua apinya," kata Yadi.

Untuk saat ini pihaknya fokus memadamkan titik api yang muncul di zona 1, meskipun api tetap berpotensi menyala karena faktor cuaca panas, adanya hembusan angin kencang, dan ada sampah yang mudah terbakar.

"Kita fokus ke zona 1 yang ada di bawah, berbatasan dengan zona 2 dan hutan jati. Kondisinya asap tebal karena api dari bawah tumpukan sampah," ucapnya.

Dengan masih adanya kepulan asap yang muncul dari tumpukan sampah tersebut berpotensi api kembali menyala, sehingga proses pemadaman juga dilakukan dengan cara penyuntikan air ke tumpukan sampah yang ada asapnya.

"Alhamdulillah kita juga masih dibantu pemadaman melalui udara menggunakan helikopter (Water bombing), ini sangat membantu sekali," ujar Yadi.

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved