Kebakaran di TPA Sarimukti

Kota Bandung Sudah Darurat Sampah, Ema Berharap Sudah Bisa Dikirim ke Sarimukti Mulai Hari Ini

Ema Sumarna berharap sampah-sampah yang saat ini menumpuk di semua TPS di Kota Bandung sudah bisa dikirim ke TPA Sarimukti, hari ini.

Editor: Giri
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Pengendara bermotor melintasi tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pasar Ancol, Jalan Pungkur, Kelurahan Ancol, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/8/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, berharap sampah-sampah yang saat ini menumpuk di semua tempat pembuangan sampah (TPS) di Kota Bandung sudah bisa dikirim ke TPA Sarimukti mulai hari ini, Selasa (29/8/2023).

Kondisi sampah di Kota Bandung, kata Ema, sudah darurat.

"Kota Bandung sudah darurat sampah," ujar Ema saat ditemui di Alun-alun Kota Bandung, Senin (28/8/2023).

Untuk mengatasi kondisi darurat ini, pihaknya membentuk satuan tugas yang melibatkan semua unsur, termasuk Polri dan TNI.

Ema mengatakan, berdasarkan rapat dengan Forkopimda, Pemkot berencana akan meminta izin Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) untuk memanfaatkan lahan yang memiliki lahan di Padalarang untuk tempat pembuangan sampah sementara.

Berbagai kompensasi apapun, kata Ema, akan mereka penuhi selama sesuai regulasi. Karena ini masuk kondisi darurat maka akan ada biaya tak terduga (BTT) yang bisa dikucurkan.

Baca juga: Tumpukan Sampah Mulai Terlihat di Pinggir Jalan, Zona Darurat TPA Sarimukti Akan Dibuka Besok

"Jika tak diizinkan ya kami tetap dorong Sarimukti. Sarimukti kelihatannya belum normal. Jika biasanya 241 ritase, kemarin catatan bahwa Kota Bandung baru sekitar 98-100 ritase. Sisa sampahnya mau dikemanakan jika tak ada alternatif, maka tentu kami kewalahan dan ingin benar-benar mendapatkan daya dukung guna memanfaatkan lahan Pussenkav. Saya punya keyakinan itu bisa dimanfaatkan," ucap Ema.

Disinggung kemungkinan dibuang sementara ke wilayah lain, misalnya, TPA di Subang dan Garut, Ema menegaskan hal itu sulit terjadi lantaran masyarakat sekitarnya pun menolak.

Saat ini, Ema menyebut tonase sampah di Bandung per hari hitungannya sekitar 1.300 ton.

Penutupan Sarimukti sudah berjalan tujuh hari membuat sampah yang menumpuk di Kota Bandung sudah mencapai 9.100 ton.

"Jika semakin bertambah sampahnya, ini kan bahaya. Jadi. Kami memohon kepada level lebih tinggi agar masalah ini bisa secepatnya ada jalan keluar," katanya.

Baca juga: UPDATE Kebakaran TPA Sarimukti Bandung Barat, Tertangani 60 Persen, Luas Area Terbakar 16,5 Hektare

Di luar upaya tadi, penanganan sampah secara mandiri, kemarin juga sudah mulai dijalankan di Kota Bandung. Salah satunya di Kelurahan Margahayu Utara (MU), Kecamatan Babakan Ciparay.

Sekretaris Lurah MU, Yuyun Yuhaemi, mengatakan semua aparat kewilayahan dipimpin Lurah MU memberikan edukasi kepada warga melalui RT dan RW tentang pilah sampah dari sumbernya yaitu dari  rumah.

"Imbauan ke warga untuk tidak membuang dulu sampah ke TPS dan membuat lubang biopori tanpa paralon. Diameternya cukup 20 sentimeter dengan kedalaman dua hasta atau 90 sentimeter. Jika itu dilakukan, cukup untuk mengolah sampah dapur atau sisa makanan," ujar Yuyun, Senin.

Tak hanya itu, aparat juga sudah menutup sementara TPS yang ada di Kelurahan MU sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved