Api Permukaan di TPA Sarimukti Sudah Padam 90 Persen, Target Water Bombing Dilakukan hingga Lusa

Operasi pemadaman dengan helikopter water bombing BNPB di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sarimukti dilanjurkan hari ini.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Helikopter melakukan water bombing untuk memadamkan kebakaran di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Operasi ini akan dilakukan hingga lusa. 

Asap dari kebakaran tersebut berimbas hingga permukiman warga.

Diperkirakan sekitar 3.000 kepala keluarga terdampak peristiwa tersebut.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan, saat meninjau operasi pemadaman mengatakan, helikopter yang digunakan merupakan tipe Super Puma yang mampu membawa 4.000 liter atau setara empat ton dalam sekali penerbangan.

Dalam satu jam, helikopter mampu melakukan water bombing hingga 20 kali.

"Untuk hari ini selama dua setengah jam dapat melepaskan 200 ribu liter atau 200 ton air. Selanjutnya pemadaman dilakukan mulai esok pagi," ujar Fajar, kemarin. 

Operasi ini akan dilakukan selama tiga hari ke depan, hingga tidak ada lagi potensi api yang akan muncul kembali. 

"Jika dalam tiga hari masih ada api, kami siap untuk melanjutkan operasi udara ini," ucapnya.

Baca juga: Update Kebakaran di TPA Sarimukti, Hampir 300 Warga Mengidap ISPA dan 4 Orang Harus Dirujuk ke RSUD

Operasi pemadaman kebakaran di TPA ini tidak jauh berbeda penanganan kebakaran hutan di lahan gambut. 

"Api di permukaan terlihat padam, tapi di dalam terkadang masih terdapat api, sehingga satu titik bisa berulang-ulang water bombing," tutup Fajar. 

Pada kesempatan yang sama, Siti Anshoriah selaku Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Barat menyampaikan, tim darat hanya bisa mencapai areal tertentu, karena ketinggian sampah bervariasi dari 70 meter sampai 120 meter. 

"Kita minta bantuan BNPB helikopter untuk yang di tengah karena kita hanya bisa di pinggir-pinggir, selang kita terbatas. Mobil tangki tidak bisa naik ke atas tumpukan sampah, karena bisa ambles," kata Siti. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved