Kebakaran di TPA Sarimukti

Update Kebakaran di TPA Sarimukti, Hampir 300 Warga Mengidap ISPA dan 4 Orang Harus Dirujuk ke RSUD

Ratusan warga mengalami gangguan saluran pernapasan akut (ISPA) akibat terdampak asap kebakaran di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Api masih terlihat di TPA Sarimukti yang sembilan hari mengalami kebakaran, Minggu (27/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Ratusan warga mengalami gangguan saluran pernapasan akut (ISPA) akibat terdampak asap kebakaran di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Penyakit ISPA tersebut setiap hari terus menyerang warga, terutama yang ada di Desa Sarimukti, karena selama sembilan hari kebakaran, rumah dan lingkungan mereka terus dikepung kepulan asap akibat si jago merah tak kunjung padam.

Bidan Desa Sarimukti, Edeh Dahlia, mengatakan, sejak 22 sampai 27 Agustus 2023, warga terdampak kepulan asap yang berobat ke Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti sudah mencapai 431 orang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, mayoritas mengalami penyakit ISPA.

Baca juga: Melihat Zona Darurat Pembuangan Sampah Sementara di TPA Sarimukti, Curam dan Terdapat Mata Air

"Dari semua warga yang berobat ke posko, sampai hari ini sudah ada 285 orang yang mengidap ISPA dan 4 orang di antaranya dirujuk ke RSUD Cikalongwetan," ujarnya saat ditemui di Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti, Minggu (27/8/2023).

Dari total warga yang mengidap ISPA tersebut, kata dia, hampir 85 persen adalah orang dewasa dan sisanya anak-anak serta balita.

Meski demikian, mayoritas ISPA yang dialami oleh mereka masih masuk kategori ringan.

"Mayoritas warga yang terkena penyakit ISPA itu orang dewasa karena mobilitasnya tinggi, banyak beraktivitas di luar rumah, seperti bekerja di sawah dan di kebun jadi rawan mengisap asap, akhirnya ya ISPA," kata Edeh.

Untuk menangani warga yang mengalami penyakit ISPA itu pihaknya sudah menyiapkan 12 tabung oksigen, obat-obatan, dan mobil ambulans untuk membawa pasien yang harus dirujuk ke RSUD Cikalongwetan.

"Petugas juga terus bersiaga di posko ini, termasuk di hari libur."

"Alhamdulillah petugas tenaga kesehatan yang berjaga tidak sampai kewalahan karena banyak dan tugasnya bergantian," ucapnya.

Ia mengatakan, dengan banyaknya warga yang terkena penyakit ISPA itu, saat ini banyak tenaga kesehatan dari puskesmas lain yang diperbantukan ke posko agar penanganannya bisa dilakukan secara maksimal.

"Sekarang tenaga kesehatan se-KBB diperbantukan ke sini. Waktu di hari pertama kan hanya dari Puskesmas Cipatat."

"Hari berikutnya Dinas Kesehatan minta puskesmas lain untuk turut membantu penanganan," kata Edeh. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved