Kebakaran di TPA Sarimukti
Sesak Napas & Tenggorokan Kering Dirasakan Warga Akibat Terbakarnya TPA Sarimukti yang Terus Meluas
Sejumlah warga Desa Sarimukti Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai mengalami gangguan kesehatan menyusul kebakaran yang hampir sepek
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Sejumlah warga Desa Sarimukti Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai mengalami gangguan kesehatan menyusul kebakaran yang hampir sepekan terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Kemarin, hampir separuh TPA seluas 28,5 hektare ini sudah terbakar. Gas metan yang keluar dari tumpukan sampah membuat upaya pemadaman berlangsung sangat lambat meski tujuh mobil pemadam hilir-mudik sepanjang hari menyemprotkan air.
Di Kampung Cipicung dan Kampung Sirnagalih, Desa Sarimukti, asap tebal sudah membuat jarak pandang terganggu bahkan di dalam rumah.
"Asap ini membuat kami sesak napas, batuk, dan pilek," ujar Atikah (34), warga Kampung Cipicung, saat ditemui di kediamannya, Kamis (24/8).
Kekhawatiran Atikah bertambah mengingat kondisinya yang sedang berbadan dua. "Setiap hari saya merasa cemas karena sekarang sedang hamil tujuh bulan," ujarnya.
Asap dari kebakaran TPA ini, ujarnya, sudah ia rasakan sejak hari Minggu lalu.
"Sampai sekarang belum hilang, asapnya masuk ke rumah, terlebih saat anginnya berembus ke arah sini," ujarnya.
Baca juga: Di Tengah Asap Tebal, Aparat TNI dan Polri Berjibaku Padamkan Api Kebakaran TPA Sarimukti
Hal senada dikatakan Engkan (48), warga Kampung Sirnagalih yang kemarin memeriksakan kesehatannya di Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti yang ada di Kantor Desa Sarimukti.
"Saya datang ke sini karena sudah mulai merasakan sakit tenggorokan, badan gatal, dan pilek. Tadi sudah diperiksa dan dikasih obat sama dokter di posko," kata Engkan.
Ia mengatakan, mulai merasakan gangguan kesehatan tersebut sejak asap kebakaran TPA masuk ke ke rumahnya.
"Rumah saya lumayan dekat dengan lokasi kebakaran TPA Sarimukti. Saya tinggal bertiga sama suami dan anak, semuanya merasakan dampaknya," ujarnya.
Koordinator Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti, Nuraeni, mengatakan sudah 41 warga sejauh ini yang mendatangi posko karena mengalami gangguan kesehatan. Semuanya mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"ISPA-nya masih dalam kategori ringan. Kami tangani dengan memberi mereka pengobatan. Kami juga mengimbau mereka untuk selalu memakai masker," ujarnya saat ditemui di Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti, kemarin. "Selain ISPA, warga juga mulai mengeluhkan sakit mata karena terpapar asap."
Sejauh ini, ungkap Nuraeni, semua keluhan masih dapat ditangani di posko. Namun, jika ada pasien yang harus mendapatkan penanganan lanjutan, ujarnya, mereka akan segera merujuknya ke rumah sakit terdekat.
"Sekarang kami belum bisa membuka pelayanan sampai 24 jam, tapi hanya sampai pukul 14.00 WIB saja karena kami juga perlu memberi pelayanan di Puskesmas Cipatat," ujar Nuraeni.
Untuk mengantisipasi melonjaknya warga yang memerlukan bantuan karena kesehatannya terganggu, tenda medis, kemarin, juga mulai dibangun Jabar Quick Response (JQR) di Sarimukti. JQR juga mulai membagikan seribuan masker kepada warga di sekitar TPA.
Baca juga: Zona Darurat TPA Sarimukti Akan Dibuka 28 Agustus Agar Sampah di Bandung Raya Tak Menumpuk
"Instruksi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kami menerjunkan tim ke lokasi kebakaran. Kami juga melakukan pendataan untuk kebutuhan di sana dan membawa 1.000 masker untuk kami bagikan kepada warga dan petugas pemadaman di sana," ungkap Koordinator Unit Disaster JQR, Syehabudin.
Syehabudin mengungkapkan selain mengirimkan bantuan masker, pihaknya juga mendirikan tenda medis yang nantinya akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dan Dinas Kesehatan KBB.
"Jadi tenda medis ini sudah dibangun di halaman kantor Desa Sarimukti, nantinya tenda ini untuk pengecekan kesehatan warga yang kebanyakan mengeluhkan sesak napas dan tenggorokan kering," ungkapnya.

Kepala Desa Sarimukti, Uci Suhenda, mengatakan ada 7.247 jiwa di Desa Sarimukti yang terkena dampak kebakaran TPA.
"Di sini ada 15 RW, banyak sekali yang mengeluh warga sesak napas dan sakit tenggorokan," ujar Uci. (hilman kamaludin/syarif abdussalam/nandri prilatama/tiah sm)
TPA Sarimukti
gangguan kesehatan
Kecamatan Cipatat
Kabupaten Bandung Barat
gas metana
kebakaran
sesak napas
tenggorokan kering
masker
Pemkot Bandung Ingin Perpanjang Masa Darurat Sampah Hingga 25 Oktober, Seharusnya Selesai 22 Oktober |
![]() |
---|
Jatah Buang Sampah di TPA Sarimukti Ditambah, Kota Bandung Jadi 1.194 Rit |
![]() |
---|
Selama Sebulan Lebih TPA Sarimukti Terbakar, 669 Warga Bandung Barat Terkena Penyakit ISPA |
![]() |
---|
Kebakaran di TPA Sarimukti Belum Padam, Pj Bupati Bandung Barat Punya Jurus Tangani Masalah Sampah |
![]() |
---|
Cara Baru Cimahi Atasi Sampah yang Menumpuk, Gunakan Jadwal Sampah yang Berbeda Tiap Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.