BGN Tekankan Disiplin Penerapan SOP di Seluruh SPPG untuk Jaga Mutu Program Makan Bergizi Gratis
BGN menegaskan pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara disiplin di seluruh SPPG
Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara disiplin di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Langkah ini dinilai sangat krusial untuk menjaga mutu makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan di lapangan.
Hal itu disampaikan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sony Sonjaya usai menghadiri Workshop Food Safety dan Tata Kelola Dapur MBG di Holiday Inn, Kota Bandung, Sabtu (4/10/2025).
Menurut Sony, seluruh petugas SPPG wajib memahami dan menerapkan SOP yang telah ditetapkan BGN, mulai dari proses penerimaan bahan baku, pengolahan makanan nabati dan hewani, hingga pendistribusian kepada penerima manfaat.
Baca juga: BGN Dorong SPPG Segera Ikuti Pelatihan Food Safety: Sertifikasi Halal dan Higiene Jadi Syarat Mutlak
“BGN sudah memiliki SOP yang lengkap, seperti SOP penerimaan barang, persiapan, pengolahan bahan, sampai distribusi. Kami menekankan agar seluruh kepala SPPG melaksanakannya secara konsisten,” ujar Sony.
Ia mencontohkan, salah satu aturan penting dalam SOP adalah kewajiban penggunaan alat pelindung diri (APD) serta harnet atau penutup rambut bagi petugas yang memproduksi makanan MBG.
“Kenapa di dalam SPPG harus pakai masker dan sarung tangan? Karena itu bagian dari upaya menjaga kebersihan dan higienitas makanan,” tuturnya.
Sony mengingatkan, SOP bukan sekadar dokumen administratif, tetapi pedoman kerja yang harus dipahami dan dijalankan dengan kesadaran penuh oleh setiap petugas.
Baca juga: Update Program MBG: 6.517 Orang Keracunan Menurut Data BGN, JPPI Catat 8.649 Anak Keracunan
“Kalau SOP hanya dijadikan formalitas, pelaksanaannya akan terpaksa dan lama-lama diabaikan. Tapi kalau benar-benar dipahami, akan muncul kesadaran untuk bekerja sesuai standar,” ucapnya.
Dia berharap penerapan SOP dapat dijalankan secara menyeluruh dan berkesinambungan di setiap SPPG.
Selain menjaga kualitas makanan, hal tersebut juga menjadi langkah preventif untuk mencegah munculnya kasus keracunan dalam pelaksanaan program MBG.
“Kalau SOP dijalankan dengan konsisten, insyaallah bisa menjadi langkah antisipatif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Sony.
ULBI Gelar Kuliah Perdana, Beri Wawasan Tentang Sustainability kepada Mahasiswa Baru |
![]() |
---|
Lewat Program PLN Peduli, PLN Tingkatkan Kualitas Pendidikan untuk Cerdaskan Bangsa |
![]() |
---|
Sompo Insurance Semarakkan Perjalanan Otomotif Warga Bandung di GIIAS 2025 |
![]() |
---|
BGN Dorong SPPG Segera Ikuti Pelatihan Food Safety: Sertifikasi Halal dan Higiene Jadi Syarat Mutlak |
![]() |
---|
Semangat Kebersamaan Warnai Nocturnity Riding di Kota Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.