Kebakaran di TPA Sarimukti

Walhi Jabar Desak Pemerintah Tangani Serius Kebakaran di TPA Sarimukti Ditakutkan Ada Asumsi Negatif

Walhi Jabar meminta pemerintah melakukan langkah serius memadamkan api yang membakar TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Asap kebakaran membubung tinggi di atas TPA Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (22/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jabar, Meiki W Paendong, meminta pemerintah melakukan langkah serius memadamkan api yang membakar TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat.

Api sudah lima hari membakar, sejak Sabtu (19/8/2023).

Saat ini, area kebakaran di TPA Sarimukti luasnya sudah mencapai 10 hektare yang tersebar di tiga zona.

Semua aktivitas di TPA Sarimukti pun dihentikan sementara, kecuali proses pemadaman api di zona 2, 3, dan 4 yang saat ini masih dilakukan petugas Dinas Pemadam Kebakaran.

Meiki mempertanyakan tata kelola dan standar operasional prosedur (SOP) TPA Sarimukti dalam penanganan bencana seperti kebakaran.

"Saya tidak tahu (ada SOP atau tidak). Tapi, bisa jadi ada SOP, tapi tidak dilaksanakan, atau bisa jadi tidak ada SOP sama sekali, terkait pengelolaan TPA Sarimukti di saat musim kemarau atau musim hujan, misalnya," ujar Meiki W Paendong, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Karena Alat Tak Memadai Ridwan Kamil Koordinasi dengan BNPB, Harap Kebakaran Sarimukti Sege3a Padam

"Soalnya kan, di musim kemarau pasti rentan atau rawan terjadi kebakaran seperti yang saat ini terjadi. Ini bisa mengindikasikan ke arah situ (tidak ada tata kelola). Seharusnya ada SOP penanganan saat musim kemarau apalagi ini saat terjadi kebakaran," ucapnya.

Meiki mengatakan, kebakaran yang sudah berlangsung selama lima hari ini tidak boleh dianggap sebagai masalah sepele.

Sebab, banyak dampak negatif dan berbahaya yang akan timbul dari kebakaran ini. 

Antrean truk sampah di sekitar jalan menuju TPA Sarimukti, Selasa (22/8/2023).
Antrean truk sampah di sekitar jalan menuju TPA Sarimukti, Selasa (22/8/2023). (hilman kamaludin/tribun jabar)

"Nanti malah muncul tendensi lain, seolah ada pembiaran, misalnya. Jadi banyak asumsi negatif, makanya harus bergerak cepat agar tidak ada polemik," ucapnya.

Menurutnya, dampak dari kebakaran ini dapat menurunkan kualitas udara di sekitar TPA Sarimukti.

Bukan hanya manusia, semua makhluk hidup yang ada di kawasan tersebut dapat terdampak akibat asap tebal yang dihasilkan dari kebakaran sampah tersebut. 

Baca juga: Asap Kebakaran TPA Sarimukti Ganggu Pernapasan, KBM di 7 Sekolah di Bandung Barat Dilakukan Daring

Baca juga: Kebakaran TPA Sarimukti Meluas Hingga 10 Hektare Asap pun Makin Tebal, Pengelola Kerahkan Buldozer

"Di sana ada berbagai jenis sampah, ada plastik dan bahan lain yang jika terbakar dia akan melepas (racun) apalagi ini terbakar secara terbuka seperti itu, emisi karbon, CO2 dan parameter pencemar lainnya yang dapat menggangu kesehatan," katanya. 

Selain itu, kata dia, dampak terbesar yang dikhawatirkan adalah terjadinya ledakan akibat gas metana dari tumpukan sampah tersebut. 

"Tidak menutup kemungkinan, itu bisa berpotensi terjadi ledakan karena mengandung metan, gas metan ini bisa meledak jika diberi panas di atas 500 derajat. Ini yang kita khawatirkan juga," ucapnya. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved