Kisruh Tabungan Siswa di Pangandaran

Bupati Jeje Akan Bantu Anak Korban Uang Tabungan Diembat Guru, Dinas Pendidikan Diminta Mendata

Jumlah uang tabungan murid yang macet diketahui sebesar Rp 7,47 miliar, Rp 1,4 di antaranya diembat guru.

Penulis: Padna | Editor: Ravianto
Tribun Jabar
Armilah bersama anaknya memperlihatkan buku tabungan yang belum dikembalikan pihak sekolah di Pangandaran, Jumat (30/6/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kisruh uang tabungan murid SD diembat guru masih belum menemui titik damai.

Para guru yang mengambil uang tabungan murid SD di 2 kecamatan di Pangandaran itu belum ada yang mengembalikan ke siswa.

Jumlah uang tabungan murid yang macet diketahui sebesar Rp 7,47 miliar, Rp 1,4 di antaranya diembat guru.

Akibat kasus tersebut, Koperasi Tugu Cijulang kena imbasnya.

Koperasi Tugu Cijulang merupakan koperasi yang anggotanya para guru atau pensiunan guru.

Ternyata, banyak kredit macet di Koperasi Tugu Cijulang yang mana para krediturnya adalah para guru.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata usai rapat koordinasi terkait kasus tabungan murid di Pangandaran yang mandek dan tak bisa diambil, Senin (19/6/2023).
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata usai rapat koordinasi terkait kasus tabungan murid di Pangandaran yang mandek dan tak bisa diambil, Senin (19/6/2023). (padna/tribun jabar)

Sementara itu orangtua murid juga kesusahan akibat uang tabungan sejak kelas 1 SD hingga lulus tersebut tak kunjung diserahkan sekolah.

Bahkan, ada orangtua murid yang anaknya kin sudah kelas 2 SMP mengeluh kesulitan membeli seragam karena uang tak dikembalikan.

Kata Bupati Jeje

Mendengar satu anak tidak bisa membeli kebutuhan sekolah akibat uang tabungan mandek, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menugaskan kepala Dinas Pendidikan untuk segera menindaklanjuti.

Baca juga: Bupati Pangandaran Tak Mau Tahu, Guru Pengembat Tabungan Harus Kembalikan Uang Siswa atau Sita Aset

Satu di antaranya, dengan mendata anak - anak yang tabungannya macet dan mengalami kesulitan untuk melanjutkan pendidikan.

Baik itu sepatu, baik itu buku atau apapun itu tentu kakan didata berapa anak-anak yang kesulitan melanjutkan SMP atau MTS.

"Kesulitan ini, diakibatkan oleh faktor ekonomi dan uang yang ditabungkan di SD tidak cair," ujar Jeje kepada wartawan melalui WhatsApp.

Selain itu, Ia menegaskan bahwa pendataan ini bukan hanya kelengkapan peralatan sekolah tapi juga kesulitan apapun yang menjadi persoalan anak tersebut.

"Misalkan, di SMP mereka harus membeli atau membayar apa, tapi dia enggak punya, tentu itu kita akan bantu," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved