Gunungan Sampah Mulai Terlihat di TPA Sarimukti, Rawan Longsor Karena Ada yang Tingginya 10an Meter
Gunungan sampah tersebut terlihat di sejumlah zona yang masih aktif seperti di zona 2, 3, dan 4
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Sejumlah gunungan sampah menjulang tinggi di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga ketinggiannya melebihi atap bangunan bekas rumah bedeng para pemulung.
Gunungan sampah tersebut terlihat di sejumlah zona yang masih aktif seperti di zona 2, 3, dan 4, serta satu gunungan sampah yang paling tinggi terdapat di zona 1 yang saat ini sudah tidak aktif.
Koordinator TPA Sarimukti, Riswanto mengatakan, untuk tumpukan sampah di zona yang saat ini tidak aktif, ketinggiannya mencapai 10 meter dari permukaan, sedangkan untuk di zona yang masih aktif baru 5 meter.
Baca juga: Tumpukan Sampah di Belakang Pasar Baleendah Makin Menggunung, Warga Berharap Jokowi Datang Lagi
"Harusnya maksimal (ketinggian) tumpukan sampah 4-5 meter dari permukaan. Kalau di zona tidak aktif itu sudah mencapai 10 meter," ujarnya saat ditemui di TPA Sarimukti, Rabu (3/5/2023).
Menurutnya, untuk ketinggian tumpukan sampah yang mencapai 10 meter itu rawan terjadi longsor, sehingga pihaknya sudah melakukan antisipasi agar peristiwa seperti itu tidak terjadi.
Riswanto mengatakan, antisipasi yang dilakukan untuk mencegah longsor sampah tersebut di antaranya menentukan arah dorongan sampah yang tepat agar tumpukan sampah tidak terlalu tinggi dan melebihi batas.

"Makannya harus ditata dan kita harus antisipasi sedini mungkin. Arahnya supaya enggak membahayakan kita dorongnya ke barat supaya rata, tidak ada gunungan," kata Riswanto.
Langkah antisipasi tersebut, kata dia, perlu dilakukan karena kapasitas TPA Sarimukti seluas 25,8 hektare itu sudah overload untuk menampung sampah dari wilayah Bandung Raya sebanyak 2.000 ton per hari.
Atas hal tersebut, pihaknya berencana akan menambah kapasitas TPA tersebut hingga 10 hektare sambil menunggu kesiapan pengoperasian TPPAS Legok Nangka di Kabupaten Bandung.
"Kalau zona yang baru itu belum bisa dibuka karena kan perlu anggaran buat jalan dan sebagainya, penebangan jati dulu. Itukan belum," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Arief Perdana, mengatakan, tumpukan sampah itu memang semakin menggunung, terlebih selama ini TPA ini sudah dalam kondisi overload dan harus segera ditutup.
"Memang sudah overload sejak tahun 2017, tapi sampah masih bisa tertangani dengan bantuan alat berat, kita ada 3 ekskavator, dan 2 buldozer yang sekarang sudah beroperasi," kata Arief.(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin)
Belasan Rumah di Dekat Situ Ciburuy Bandung Barat Retak-retak, Diduga Imbas Getaran Ekskavator |
![]() |
---|
Ekskavator Normalisasi Situ Ciburuy Bandung Barat Ambles, Nyaris Terkubur Lumpur |
![]() |
---|
Guru di Bandung Barat Tega Lecehkan 2 Bocah di Bawah Umur, Modus Iming-iming Uang Jajan |
![]() |
---|
Kisah Hadi Widodo Membangun Usaha Nyawa Langit Roastery di Bandung |
![]() |
---|
Pemkot Bandung Tetap Andalkan Insinerator untuk Atasi Masalah Sampah Meski Dilarang KLH |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.