Belasan Rumah di Dekat Situ Ciburuy Bandung Barat Retak-retak, Diduga Imbas Getaran Ekskavator

Eskavator melintas di sempadan situ atau jalan yang berbatasan langsung dengan rumah-rumah warga hingga menimbulkan getaran kuat

Tribun Jabar/ Rahmat Kurniawan
RETAK-RETAK - Warga RW 13 Desa Situ Ciburuy, Bandung Barat saat menunjukkan retakan rumah yang diduga akibat getaran ekskavator yang tengah melakukan normalisasi situ 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Rumah-rumah di RT 2 dan RT 3, RW 13 Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami retak. Retakan tersebut diduga akibat getaran dari aktivitas ekskavator yang tengah melakukan normalisasi Situ Ciburuy.

Normalisasi adalah proses penataan dan pemulihan fungsi. Pada normalisasi situ, tujuannya adalah memulihkan situ atau danau kecil agar dapat kembali berfungsi optimal sebagai penampung air, pengendali banjir, dan sumber daya lingkungan.

"Betul, karena getaran, rumah retak-retak, Sudah ada 8 sampai 14 rumah yang kelihatan ada retak-retak," kata Ketua RW 13, Desa Ciburuy, Bandung Barat, Ahmad Kusnadi,  Senin (6/9/2025).

Ahmad Kusnadi mengungkapkan, setidaknya ada 3 ekskavator yang melakukan aktivitas normalisasi di Situ 2 Ciburuy.

Tak jarang, ekskavator-ekskavator tersebut melintas di sempadan situ atau jalan yang berbatasan langsung dengan rumah-rumah warga hingga menimbulkan getaran yang kuat.

Baca juga: Belasan Rumah di Sukabumi Rusak akibat Gempa Bumi, Alami Retak-retak

"Di Situ 2 Ciburuy ini, ada 3 ekskavator, yang 1 ambles. Jadi yang retak itu bermacam-macam, ada di kamar, ruang tengah, sama ada yang di lantai 2 rumah warga," ujarnya.

Peristiwa tersebut telah dilaporkan Ahmad Kusnadi ke pihak desa. Warga mendesak pemerintah untuk segera mengambil sikap agar pelaksanaan normalisasi Situ Ciburuy berjalan aman dan tidak mengancam keselamatan warga.

"Dari warga itu tolonglah, minimal ada diskusi dari pihak kontraktor atau pelaksana ini dengan warga supaya diskusi ada kesepakatan siapa yang bertanggung jawab tentang kerusakan ini," ujarnya.

Di sisi lain, Ahmad Kusnadi menegaskan bahwa warga setempat mendukung penuh langkah pemerintah provinsi yang tengah melakukan penataan Situ Ciburuy.

"Tidak, tidak ada penolakan, kami sepakat ini ditata biar lebih bagus dan rapi," tandasnya.

Saripah, warga setempat mengaku rumahnya mengalami retak di bagian kamar, ruang tengah, hingga teras. Retakan itu disebut muncul setelah adanya aktivitas ekskavator yang tengah melakukan normalisasi Situ Ciburuy.

"Sebelumnya ada retak, tapi retakan semen biasa,  sesudah ada ekskavator, nambah gede, yang paling gede itu di kamar anak," kata Saripah.

Saripah meminta pelaksanaan normalisasi Situ Ciburuy dilakukan dengan memerhatikan keselamatan warga setempat. Apalagi, tanah di Situ 2 Ciburuy berbatasan dengan warga bukanlah tanah yang bersifat padat.

"Apalagi ini berdekatan sekali, (kekhawatiran) da atu, pasti khawatir mah ada," tegasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved