Nasi dari Acara Pengajian yang Bikin Ratusan Warga KBB Keracunan Ternyata Mengandung Bakteri
Berdasarkan hasil uji laboratorium, nasi yang dikonsumsi oleh ratusan korban keracunan di Kampung Cilangari itu terdeteksi mengandung bakteri.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Faktor yang menyebabkan ratusan warga Kampung Cilangari, RW 13, Desa Cilangari, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi nasi boks dari acara pengajian akhirnya terungkap.
Berdasarkan data terakhir yang tercatat di Desa Cilangari, total korban yang mengalami keracunan itu terus bertambah menjadi 106 orang dengan perincian dua orang meninggal dunia dan lima orang masih dirawat di RSUD Cililin.
Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Wijayanto, mengatakan, berdasarkan hasil uji laboratorium, nasi yang dikonsumsi oleh ratusan korban keracunan di Kampung Cilangari itu terdeteksi mengandung bakteri.
"Hasil laboratorium sampel makanan sudah keluar. Saya dapat info bahwa di dalam nasi positif ada bakteri Staphylococcus aureus," ujar Hernawan saat dihubungi, Jumat (17/2/2023).
Baca juga: Dua Korban Keracunan di KBB yang Meninggal Dunia Mengalami Infeksi pada Organ Pencernaan
Menurutnya, bakteri yang terdapat pada nasi tersebut kemungkinan menyebabkan ratusan warga keracunan hingga menyebabkan ada dua orang yang meninggal dunia setelah mengalami gejala mual, pusing, dan diare.
"Iya, kemungkinan seperti itu, tapi makanan lain yang ada di dalam nasi boks hasilnya aman, termasuk air minum yang juga dikonsumsi oleh mereka," katanya.
Nasi boks yang dikonsumsi oleh ratusan warga yang mengalami keracunan itu berisi nasi putih, ayam goreng, tumis bihun, dan tumis kentang.
Namun, kata Hernawan, selain nasi tidak terdeksi ada bakteri pada makanan yang lain.
Baca juga: Cerita Korban Keracunan Setelah Pulang Pengajian di KBB, Berawal dari Makan Tumis Bihun dan Kentang
"Termasuk pada air juga tidak terdapat unsur kimia dan yang lainnya sehingga dipastikan aman."
"Hanya nasi yang terdapat bakteri itu. Itu (nasi) kemungkinan yang menyebabkan keracunan," ucap Hernawan.
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga itu keracunan setelah menyantap hidangan di acara keagamaan yang digelar di Masjid Assaniyah, pada Sabtu (11/2/2023) malam.
Pada Minggu (13/2/2023) pagi satu per satu dari warga itu harus menjalani perawatan medis.
Dari total 106 warga yang keracunan itu, sebagian besar sudah berangsur pulih, tetapi dua orang di antaranya, yakni Darmat (63) dan Aisyah (70), dinyatakan meninggal dunia akibat mengalami komplikasi infeksi pada organ pencernaannya. (*)
Belasan Rumah di Dekat Situ Ciburuy Bandung Barat Retak-retak, Diduga Imbas Getaran Ekskavator |
![]() |
---|
Keracunan MBG di Pangandaran, Polisi dan Puskesmas Masih Tunggu Hasil Lab untuk Tahu Penyebabnya |
![]() |
---|
Guru di Bandung Barat Tega Lecehkan 2 Bocah di Bawah Umur, Modus Iming-iming Uang Jajan |
![]() |
---|
Bupati Pangandaran Turunkan Satgas Evaluasi MBG Buntut Insiden Keracunan Siswa |
![]() |
---|
Kisah Hadi Widodo Membangun Usaha Nyawa Langit Roastery di Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.