Cerita Korban Keracunan Setelah Pulang Pengajian di KBB, Berawal dari Makan Tumis Bihun dan Kentang

Sejumlah warga Gununghalu, KBB, yang mengalami keracunan hingga saat ini masih terkapar lemah di Puskesmas Gununghalu, Selasa (14/2/2023).

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Yati (50), salah satu korban keracunan, saat mendapat perawatan di Puskesmas Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (14/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Sejumlah warga Kampung Cilangari, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang mengalami keracunan hingga saat ini masih terkapar lemah di Puskesmas Gununghalu, Selasa (14/2/2023).

Total ada 83 warga yang mengalami keracunan setelah mengonsumsi nasi boks sepulang menghadiri tablig akbar di Masjid As Saniyah pada Sabtu (11/2/2023) malam dan merasakan gejala seperti mual, pusing, dan diare.

Yati (50), salah satu korban keracunan, mengatakan, sebelum mengalami keracunan, ia menerima bungkusan makanan saat menghadiri kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di kampungnya.

"Waktu itu saya makan tumis bihun sama kentang sekitar jam 5 sore, kemudian setelah Isya tiba-tiba merasakan sakit perut terus diare," ujarnya saat ditemui di Puskesmas Gununghalu, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Satu dari 83 Warga yang Keracunan setelah Pulang Pengajian di Bandung Barat Meninggal Dunia

Dengan kondisi itu Yati pun harus mendapat perawatan di Puskesmas Gununghalu dan hingga saat ini belum pulang ke rumah karena kondisinya masih belum pulih sehingga ia harus diinfus karena kekurangan cairan akibat diare.

"Sekarang kondisinya sudah lumayan agak enakan, tapi masih lemas, terus masih kerasa sakit perut. Kalau diarenya sudah berkurang," kata Yati.

Korban lainnya, Dindin (59), mengatakan, setelah mengonsumsi makanan dari acara keagamaan tersebut ia merasakan sakit perut, pusing, mual, hingga panas dingin.

Baca juga: 83 Warga KBB yang Keracunan Diduga Setelah Mengkonsumsi Nasi Boks di Acara Pengajian

"Kalau saya terasanya sekitar jam 12 malam, awalnya menggigil, terus sakit perut sama mual. Terus saya minum obat dari warung tapi gak berpengaruh," ucap Didin.

Setelah itu, kata Didin, ia meminta anggota keluarganya untuk menghubungi ketua RT setempat dan ternyata warga yang lainnya juga mengalami gejala serupa, lalu semua korban dibawa ke masjid setempat.

"Awalnya langsung dibawa ke masjid, dan di sana diobati, tapi karena tak kunjung sembuh, dirawat di Puskesmas. Alhamdulillah mulai enak tapi masih lemas," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved