Wawancara Khusus

WAWANCARA KHUSUS Jumaril, Kepala Kantor SAR Bandung, Siap Bekerja di Jurang, Gunung, Atau di Laut

wawancara khusus bersama Jumaril, Kepala Kantor SAR Bandung, terkait apa itu Basarnas, tugas, keahlian, dan teknologinya.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Kisdiantoro
Tribunjabar.id/Daniel A Damanik
Jumaril, Kepala Kantor SAR Bandung. 

Menarik tadi soal hewan itu, bagaimana ceritanya?

Jadi saya contohkan, pada saat operasi SAR di Cianjur, pada saat pencarian kita gunakan alat yang kita miliki maupun potensi SAR yang ada, termasuk hewan. 

Jadi, di Cianjur itu ada sekitar 21 anjing pelacak atau K9 yang membantu kita dalam menentukan titik-titik yang dicurigai ada korban.

Jadi, kemarin 21 anjing pelacak itu dari berbagai organisasi memang terbanyak itu dari Baharkam Polri, kemudian Kopassus ada kemudian dari Sardog Indonesia, ini adalah organisasi bidang rescue khusus yang menggunakan hewan tadi.

Hewan lain ada?

Untuk saat ini baru anjing.

Berapa besar peran K9 dalam pencarian di Cianjur kemarin ?

Dalam mendeteksi lokasi-lokasi keberadaan korban itu, kita tidak hanya mengandalkan satu media saja, salah satu contohnya misalnya kita punya stik yang memang khusus untuk mencari, mendeteksi posisi-posisi korban yang tertimbun longsoran. 

Setelah menggunakan stik, baru rekan-rekan dari Sardog ini melakukan perannya dengan anjing pelacak itu, melakukan deteksi kemudian di samping itu tadi memanfaatkan detektor yang kita punya, apabila memang sudah betul-betul tidak bisa menemukan titik-titik yang kita curigai ada jenazah, maka jalan terakhir adalah kita harus melakukan pembongkaran.

Closing statement

Saya katakan Basarnas dalam operasi SAR itu hanya sebagai penyelenggara, pelaku SAR nya itu siapa saja yang bisa memberikan pertolongan, sehingga istilahnya pimpinan saya di pusat, SAR itu adalah petugas bersama bukan hanya tugas Basarnas.
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved