Wawancara Khusus
WAWANCARA KHUSUS Kasatpol PP Jabar, M Ade Afriandi: Bus Jemaah Masjid Al Jabbar Datang Pukul 3 Subuh
Sejak diresmikannya Masjid Raya Al Jabbar, petugas Satpol PP Jabar hingga kini masih bertugas di sana. Warga diimbau untuk tertib agar nyaman dan aman
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejak diresmikan akhir 2022 lalu, masyarakat tidak ada hentinya menyesaki Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung.
Kini tidak hanya banyak dikunjungi pada siang sampai malam hari, pada dini hari pun masyarakat sudah berbondong-bondong mengunjungi masjid ini.
Berikut petikan wawancara khusus Tribun Jabar dengan Kepala Satpol PP Jabar, Drs M Ade Afriandi MT di Graha Tribun Jabar, Jalan Sekelimus Utara, belum lama ini.
Bagaimanakah upaya Satpol PP Jabar dalam menjaga kenyamanan dan keamanan di Masjid Raya Al Jabbar?
Masjid Raya Al Jabbar ini selain untuk tempat ibadah, juga untuk tempat wisata religi. Berkenaan dengan dua fungsi ini, tentunya kami Satpol PP Provinsi Jawa Barat tidak bisa berdiri sendiri.
Selain dengan Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jabar dan OPD lainnya, kami berkoordinasi dengan Satpol PP di kota dan kabupaten.
Baca juga: Pemprov Tak Masalah Ada Parkir Partikelir di Sekitar Masjid Al Jabbar, tapi Ada Syaratnya
Kami mendapat dukungan bukan hanya dari Kota Bandung, tapi wilayah Bandung Raya juga terlibat, seperti Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang.
Saat ada kegiatan atau ada majelis taklim begitu yang jumlah jemaahnya tidak sedikit, kami juga meminta dukungan dari Satpol PP kota kabupaten.
Sejak peresmiannya tahun lalu, adakah perubahan pola kedatangan pengunjung?
Kami merasakan perubahan-perubahan ya waktu itu kalau yang berkunjung ke masjid untuk salat subuh masih bisa kita lihat menggunakan mobil saja.
Tapi sudah dua minggu ini ada peningkatan di saat subuh menjelang subuh, jam 3 pagi sudah ada lima bus besar sekali, bukan yang mikro, sudah datang untuk salat subuh dan juga salat Duha. Kalau untuk ibadah memang harus kita syukuri, ada kebangkitan begitu ya semangat masyarakat untuk beribadah. Menunjukkan fungsi masjid ini menjadi sangat penting untuk pembinaan umat Islam di Jawa Barat.
Terkait dengan hal fungsi wisata religi, di sini sebetulnya tantangan yang lebih besar ya. Orang berdatangan ke tempat wisata apapun yang termasuk wisata religi, otomatis juga orang yang berusaha juga bertambah.

Contohnya di awal peresmian sampai kami mendata bersama perangkat kelurahan dan kecamatan itu terdata kurang lebih 230-an pedagang. Ini bisa dibilang berkah, namun di sisi lain ada yang harus diantisipasi.
Kalau berbicara untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat ini berkah karena ini juga menjadi lahan usaha ataupun juga tambahan penghasilan. Tetapi semakin banyak orang berkunjung ke Masjid Raya Al Jabbar, kita pun harus antisipasi.
Pada waktu apa saja Masjid Raya Al Jabbar dipenuhi pengunjung?
Wawancara Khusus Anne Ratna Mustika: Sehari Sebelum Pernikahan Masih Sibuk Jalani Kampanye |
![]() |
---|
WAWANCARA KHUSUS Budiman Sudjatmiko: Mereka Mengapresiasi Langkah Saya, |
![]() |
---|
WAWANCARA KHUSUS Bupati Indramayu Nina Agustina: Bongkar Kredit Macet BPR Rp 230 Miliar |
![]() |
---|
WAWANCARA KHUSUS Kadishub Jabar A Koswara, Usulkan Pedestrian Walk dari Stasiun KA ke Al Jabbar |
![]() |
---|
WAWANCARA KHUSUS Jumaril, Kepala Kantor SAR Bandung, Siap Bekerja di Jurang, Gunung, Atau di Laut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.