Warga Garut Dikira Penculik Anak
5 Warga Garut yang Dituduh Penculik Diberi Uang Rp 30 Juta, Ketua Kadin Garut Minta Proses Hukum
Para korban juga diketahui telah diberi uang pengganti dengan nominal Rp 30 juta oleh pemerintah setempat
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Ketua Kadin Garut Yudi Nugraha Lasminingrat angkat bicara terkait peristiwa lima orang warga Garut yang jadi korban aksi main hakim sendiri karena dituduh culik saat sedang berdagang.
Kelima korban dituduh penculik hingga jadi korban pengeroyokan dan penjarahan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.
Mobil yang mereka kendarai juga diketahui rusak berat akibat amukan warga.
Mereka adalah Yusep Maulana (51) tahun, Dadang Wahyudin 49 tahun, Taufik Lubis (47), Asep Erwin (48) warga Kecamatan Sukawening dan Lucky Wanda Rivana (30) warga Kecamatan Pangatikan Kabupaten Garut.
"Saya merasa prihatin, yang jelas mereka itu jauh jauh dari Garut untuk mencari nafkah untuk anak untuk keluarganya tetapi difitnah sebagai penculik," ujar Yudi saat diwawancarai awak media, Kamis (9/2/2023) dini hari.
Ia menuturkan proses hukum atas peristiwa itu harus terus berjalan, meskipun sudah ada kesepakatan damai yang diinisiasi oleh pemerintah dan aparat di Muratara, Sumsel.

Para korban juga diketahui telah diberi uang pengganti dengan nominal Rp 30 juta oleh pemerintah setempat atas kerugian yang korban alami.
"Kami meminta kepada penegak hukum yang ada disana untuk melanjutkan proses hukum diantaranya proses penyebaran berita hoax, yang kedua kasus penganiayaan, yang ketiga kasus pengrusakan barang dan yang keempat adalah kasus penjarahan barang," ungkapnya.
Hal tersebut menurutnya untuk memberikan efek jera terhadap para pelaku yang mudah terprovokasi dan mudah menyebarkan berita bohong hingga timbul korban.
Baca juga: Niat Jualan Jaket Kulit, 5 Warga Garut Ini Malah Disangka Penculik, Ini Awal Mulanya
Peristiwa yang hampir merenggut nyawa lima warga Garut itu menurutnya, merupakan peristiwa yang membuat seluruh warga di Garut prihatin.
"Kenapa kami meminta semua itu untuk diproses secara hukum karena ini adalah sebagai pembelajaran, agar kedepan tidak terjadi kejadian seperti ini lagi," ujarnya.(Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari)
Penjual Jaket dari Garut Korban Hoaks Mengaku Terpaksa Damai Karena Diancam, Kini Ingin Proses Hukum |
![]() |
---|
Penjual Jaket Ini Ungkap Siapa yang Teriaki Dia Penculik saat di Jambi, Ditodong Pisau Dipaksa Ngaku |
![]() |
---|
Warga Garut Korban Hoaks Penculikan Terpaksa Damai agar Polres Muratara Tak Dibakar, Dadang:Gak Rela |
![]() |
---|
Cerita Warga Garut yang Dituduh Penculik Anak, Ditodong Pisau di Leher, Dadang: Saya Kira Bakal Mati |
![]() |
---|
Penjual Jaket Dikira Penculik Anak Digebugi Hingga Babak Belur, Diundang Dedi Mulyadi, Lalu ke Garut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.