Siswi MTs Garut Ini Bikin Jutaan Netizen Trenyuh: Bawa Adik dan Jualan di Kelas Demi Bantu Orang Tua

Ditemui Tribun Jabar di sekolahnya pada Kamis (30/10/2025), ia mengaku kaget sekaligus senang dengan keviralan kisahnya.

|
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
Instagram @lambegosiip
KISAH PILU: Tangkapan layar saat Zulfa siswi SMA gendong adik ke sekolah, belajar sambil mengurus adiknya, diunggah @lambegosiip diunggah Jumat (24/10/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Kisah Zulfatunnisa Qaulani Ma'ruf (13), seorang pelajar kelas 7 Tsanawiyah di Kabupaten Garut, sukses membuat jutaan pengguna media sosial terenyuh. 

Zulfa menjadi viral setelah videonya beredar, menunjukkan dirinya belajar di ruang kelas sembari mengasuh adiknya yang baru berusia 16 bulan.

Tak hanya itu, di sela-sela aktivitas sekolah, siswi MTs Al Irsyad ini juga terlihat berjualan makanan ringan demi membantu meringankan beban kedua orang tuanya.

Perjuangan di Sekolah: Belajar, Berjualan, dan Mengasuh Adik

Zulfa, warga Kampung Panyingkiran, Desa Situsaeur, Karangpawitan, Garut, kini menjalani hari-harinya dengan penuh tanggung jawab.

Ditemui Tribun Jabar di sekolahnya pada Kamis (30/10/2025), ia mengaku kaget sekaligus senang dengan keviralan kisahnya.

Baca juga: Sosok Zulfa, Siswi MTs di Karangpawitan Garut yang Viral Asuh Adik Sambil Berjualan di Sekolah

"Alhamdulillah sehat, kaget senang (bisa viral)," ungkap Zulfa didampingi Kepala MTs Al Iryad, Reni Sari Anggraeni.

Zulfa menjelaskan bahwa ia membawa sang adik ke sekolah untuk membantu sang ibu.

Momen tersebut terjadi ketika ibunya harus menemani ayahnya mengurus ladang, sehingga tidak ada yang menjaga sang adik.

PELAJAR VIRAL - Zulfatunnisa Qaulani Ma'ruf (13) dan keluarga saat ditemui di kediamannya di Kampung Panyingkiran, Desa Situsaeur, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (30/10/2025).
PELAJAR VIRAL - Zulfatunnisa Qaulani Ma'ruf (13) dan keluarga saat ditemui di kediamannya di Kampung Panyingkiran, Desa Situsaeur, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (30/10/2025). (sidqi al ghifari/tribun jabar)

"Karena mamah dan bapak lagi ke sawah, jadi ga ada yang jagain ade," jelas Zulfa.
Kepala MTs Al Iryad, Reni Sari Anggraeni, membenarkan bahwa pihak sekolah mengizinkan Zulfa membawa adiknya, serta membantu berjualan di sekolah, asalkan tidak mengganggu proses belajar.

"Ya itu kami izinkan, orangtuanya juga izin ke kami. Tidak setiap hari, paling di jam tenang saja, jam seperti ini ya antara jam mau pulang misalnya," ujar Reni.

Berjualan Demi Keluarga, Mengurus Adik Down Syndrome

Tak hanya mengasuh sang adik yang diketahui mengidap down syndrome dengan lima penyakit penyerta, Zulfa juga aktif membantu perekonomian keluarga dengan berjualan.

Di sekolah, ia menjual makanan ringan seperti makaroni dan baso goreng. Sepulang sekolah, ia membantu menjual hasil panen ayahnya di ladang, seperti timun dan sayuran.

Aneu Aliyah (37), ibu Zulfa, menceritakan bahwa fokus keluarga saat ini adalah pengobatan anak bungsunya yang membutuhkan perhatian intensif dan bolak-balik rumah sakit.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved