Eddy Tansil, Koruptor Kelas Kakap yang Jadi Buron, Pindah-pindah Negara, Sempat Ada di Cina
Pada 8 Mei 1996, Eddy Tansil kabur dari penjara dan terus menghilang. Ia sempat diketahui berada di Cina pada 2013.
Setelah itu, ia mendirikan PT Golden Key Group (GKG) yang bergerak di bidang petrokimia yang melibatkannya dalam kasus mega korupsi Bapindo.
Usut punya usut, Eddy Tansil mendapat kucuran kredit sebesar itu karena kedekatannya dengan keluarga Cendana.
Uang tersebut lantas ia 'makan' bulat-bulat untuk kepentingan pribadi.
Ia ditangkap oleh pihak berwajib dan pada tahun 1995 PN Jakarta Pusat memvonis Tansil bersalah dengan hukuman 20 tahun penjara dan denda Rp 30 juta, ganti rugi Rp 500 miliar dan membayar kerugian negara sebesar Rp 1,5 triliun.
Ia kemudian dijebloskan ke LP Cipinang. Sialnya dalam satu tahun masa tahanan, Eddy Tansil izin lima kali keluar untuk berobat ke RS Jantung Harapan Kita.
Saat izin kelima itulah ia kabur bersama semua anak dan istrinya. Eddy Tansil dan keluarga berpindah-pindah negara untuk menghindari kejaran aparat penegak hukum Indonesia.
Pada 2013, disinyalir Eddy Tansil diketahui berada di Cina. Kejaksaan lantas mencoba mengekstradisi Tansil ke Indonesia. Sampai saat ini, belum ada kejelasan mengenai ekstradisi tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul KISAH EDDY TANSIL Tan Tjoe Hong, Koruptor Kelas Kakap Paling Sulit Dicari, Bawa Kabur Anak dan Istri