Soroti Rencana Pemerintah soal Bahasa Portugis Jadi Materi Sekolah, Pengamat: Harus Berbasis Riset

Rencana itu berkaitan pernyataan Presiden RI, Prabowo Subianto agar bahasa Portugis menjadi salah satu materi ajar

Istimewa via Tribunnews
ILUSTRASI GURU - Ilustrasi guru mengajar. Pengamat Kebijakan Pendidikan sekaligus Dekan Fakultas Pendidikan IPS (FPIPS) UPI, Prof Cecep Darmawan, menyoroti rencana pemerintah untuk mengajarkan bahasa Portugis di sekolah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengamat Kebijakan Pendidikan sekaligus Dekan Fakultas Pendidikan IPS (FPIPS) UPI, Prof Cecep Darmawan, menyoroti rencana pemerintah untuk mengajarkan bahasa Portugis di sekolah.

Rencana itu berkaitan pernyataan Presiden RI, Prabowo Subianto, ketika menerima kunjungan negara Presiden Brasil, Luiz InĂ¡cio Lula da Silva, beberapa waktu lalu.

Saat itu, Prabowo menyatakan telah memutuskan agar bahasa Portugis menjadi salah satu materi ajar di sekolah sebagai bukti kuatnya hubungan Brasil dan Indonesia.

Baca juga: Ayi Sahrul Hamzah Beri Pendidikan Demokrasi di SMK 6 Muhammadiyah Leuwiliang

Namun, menurut Cecep, pemerintah seharusnya membuat kebijakan terutama yang berkaitan pendidikan hendaknya selalu berdasarkan hasil riset untuk memastikan urgensi, tujuan, hingga kekurangan dan kelebihannya.

"Jadi, hemat saya pemerintah itu kalau membuat sebuah kebijakan terutama kebijakan pendidikan harus berbasis riset, sehingga ada alasannya kenapa bahasa Portugis ini perlu diajarkan di sekolah," kata Cecep Darmawan saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Kamis (30/10/2025).

Ia mengatakan, jika berbicara mengenai bahasa asing di dunia yang jumlahnya mencapai ratusan, maka seluruh bahasa asing tersebut tidak mesti dikuasai sepenuhnya oleh warga Indonesia.

Pihaknya mengakui, kondisi itu bakal berbeda apabila penguasaan bahasa asing diperlukan, karena sejumlah pertimbangan, misalnya dari sisi ekonomi dan lainnya.

"Misalnya, dari sisi ekonomi, kan, sekarang ekonomi dunia dikuasai Amerika dan Tiongkok, sehingga wajar apabila kita diperlukan untuk belajar bahasa Inggris serta Mandarin," ujar Cecep Darmawan.

Alasan lain yang dapat dipertimbangkan untuk menguasai suatu bahasa asing, di antaranya, banyaknya pekerja dari Indonesia pada suatu bidang tertentu yang rata-rata teknologinya berasal dari negara lain.

"Alasan lainnya yang cukup kuat, misalnya, bahasa asing itu dibutuhkan untuk penguasaan teknologi dalam bidang tertentu yang banyak pekerja dari Indonesia, sehingga perlu diajarkan di sekolah," kata Cecep Darmawan.

Karenanya, ia menilai, pelajaran bahasa asing di sekolah termasuk bahasa Portugis lebih baik bersifat opsional, sehingga siswa bisa menentukan sendiri bahasa asing yang dipilih untuk dipelajari.

Baca juga: Sosok Emak-emak Penjual Sarung Viral Pandai Bicara 4 Bahasa Asing, Ternyata Berjuang Sekolahkan Anak

Cecep menyampaikan, khusus untuk pelajaran bahasa Inggris dapat dikategorikan sebagai mata pelajaran wajib di sekolah, karena menjadi bahasa internasional nomor satu dan jumlah penuturnya paling banyak.

Pihaknya pun menilai, bahasa Portugis belum terlalu urgent untuk dipelajari di sekolah, dan dari segi kebutuhan juga sepertinya belum terlalu tinggi bagi warga Indonesia untuk menguasainya.

"Berbeda dengan bahasa Inggris yang sudah ditetapkan sebagai bahasa internasional, kalau bahasa Portugis menurut saya tidak perlu menjadi kurikulum tersendiri, tetapi ada lembaga khusus bagi masyarakat yang ingin mempelajarinya," ujar Cecep Darmawan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved