Puluhan Warganya di Bogor Jadi Korban Bangunan Ambruk, Respons Dedi Mulyadi Beri Solusi BPJS di RS
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi gerak cepat mengunjungi para korban di RSUD Kota Bogor hingga berikan solusi soal BPJS Kesehatan biayai para korban.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
“Jadi memang, kalau ada usulan ini menjadi bagian dari tugas pemerintah untuk bersama-sama mengelola rumah sakit, saya pikir tiada masalah, karena ini vital melayani jumlah penduduk yang hampir sekitar sini 10 juta,” paparnya.
Kemudian lewat unggahan tersebut, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa di balik permasalahan klaim BPJS Kesehatan di saat darurat tersebut tetap ada solusi.
“Di balik telaah terhadap masalah, selalu ada solusi yang harus kita berikan,” tuturnya.
Baca juga: Pemkot Bandung Kaver BPJS Ketenagakerjaan Ketua RT dan RW, Ini Respons Forum Rukun Tetangga
Keterangan RSUD Kota Bogor
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir mengatakan, total saat ini masih ada 14 warga yang dirawat di RSUD Kota Bogor.
Kini 14 warga yang menjadi korban ambruknya Majelis Taklim Asohibiya di Ciomas Bogor.
"Dari 42 pasien, sekarang yang tersisa di ruangan-ruangan 14," kata dr. Ilham Chaidir, Senin (8/9/2025).
Ia menambahkan bahwa 28 pasien lainnya telah dipulangkan atau dirujuk ke rumah sakit lain.
Untuk yang dirujuk ke rumah sakit lain semuanya adalah wanita.
Mereka dirujuk ke rumah sakit tipe A karena mengalami luka berat dan komplikasi yang tidak dapat ditangani di RSUD Kota Bogor.
“Ada tiga pasien yang kita rujuk. Keadaannya berat. Jadi kita tidak bisa menangani, harus ke rumah sakit rujukan tipe A di RSCM,” ujarnya.
Luka-luka yang diderita pasien yang dirujuk tersebut termasuk patah tulang di wajah, trauma kapitis (cedera kepala berat), serta patah tulang kosta (tulang rusuk) dan kekhawatiran akan cedera organ dalam.
Saat ini, masih ada dua pasien lagi yang berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan sedang dalam proses evaluasi apakah bisa dipulangkan atau memerlukan perawatan lebih lanjut.
Meski begitu, ia memastikan, penanganan pasien korban ambruknya Majlis Taklim akan mendapatkan perawatan medis yang maksimal.
Perihal pembiayaan, seluruh pasien akan ditanggung Pemprov Jabar dan Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Tadi Pak Gubernur menyatakan kesediaannya untuk pembiayaan medis, akan menjadi tanggung jawab dari Pemprov Jabar. Sebelumnya, pak Wabub Ade Ruhandi juga menyatakan hal serupa dalam kunjungannya melihat pasien korban Majlis Taklim yang terkena musibah,” tandasnya.
(Tribunjabar.id/Hilda Rubiah) (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat/Naufal Fauzy)
| Polisi Selidiki Dugaan Bullying Setelah Siswi MTs Sukabumi Meninggal, Surat Curhat Jadi Petunjuk |
|
|---|
| Isi Surat Bikin Haru, AK Siswi MTs Sukabumi Curhat Nama-nama Teman Baik di Tengah Derita Dirundung |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Sebut Banjir di Sukabumi Akibat Pembukaan Lahan: Bolak-balik Apapun Alamnya Akut Rusak |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Minta Kementerian Lingkungan Hidup Cek Gumpalan Hitam di Subang |
|
|---|
| Lewat Sosialisasi Kredit Program Perumahan, bank bjb Dorong Pertumbuhan Industri Properti Daerah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Dedi-Mulyadi-berikan-solusi-untuk-biaya-perawatan-korban-bangunan-ambruk-di-Bogor.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.