Polisi Selidiki Dugaan Bullying Setelah Siswi MTs Sukabumi Meninggal, Surat Curhat Jadi Petunjuk

Polres Sukabumi tengah menyelidiki kasus meninggalnya AK seorang siswi MTs di Kecamatan Cikembar

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
dian herdiansyah/tribunjabar
RUMAH DUKA - Polisi mendatangi rumah duka siswi MTs di Cikembar, Kabupaten Sukabumi yang meninggal tak wajar di rumahnya, Selasa 28 Oktober 2025. Polisi menyelidiki dugaan korban meninggal karena dibully di sekolahnya. 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Polres Sukabumi tengah menyelidiki kasus meninggalnya AK seorang siswi MTs di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang mengakhiri hidup diduga karena dibully, pada Selasa (29/10/2025) malam.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono membenarkan adanya peristiwa tersebut. 

Dia mengatakan polisi langsung bergerak setelah menerima laporan dari keluarga korban. 

"Kita baru saja sudah menerima laporan (LP) dari keluarganya," ucapnya, saat dikonfirmasi, Rabu (30/10/2025). 

Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menemukan sebuah surat tulisan tangan yang diduga ditulis oleh korban sebelum meninggal dunia. 

Surat tersebut berisi curahan hati korban mengenai tekanan dan perlakuan bullying yang diterimanya di lingkungan sekolah. 

Baca juga: Isi Surat Bikin Haru, AK Siswi MTs Sukabumi Curhat Nama-nama Teman Baik di Tengah Derita Dirundung

"Langsung kami melakukan penyelidikan bullying terhadap korban," kata Tono. 

Sementara itu, jenazah korban telah dimakamkan pada Rabu (30/10/2025) pagi.

Pihak kepolisian pun mendalami saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti lainnya.

"Perkembangan selanjutnya nanti kami sampaikan. Ini baru masuk LP dari keluarganya," tutup Tono. 

Sebelum peristiwa tragis tersebut, korban sempat menuliskan surat tangan yang berisi curahan hati terkait pengalaman yang dialaminya di sekolah. 

Dalam surat itu, korban menyebutkan dirinya sering menjadi sasaran bullying.  

Sekretaris Pemerintah Desa Bojong, Kecamatan Cikembar Dede Nuryadin, mengatakan dari lokasi kejadian ditemukan surat tulisan tangan yang berisi curahan hati dan permohonan maaf korban kepada ibunya dan juga gurunya di sekolah. 

Terkini Surat tersebut telah diamankan pihak kepolisian untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

"Untuk isi suratnya sedang didalami oleh pihak kepolisian. Semua barang bukti sudah dibawa untuk proses pemeriksaan," ujar Dede Nuryadin.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved