Kontroversi Gerbang Gedung Sate: Bukan Heritage, Dibangun dengan Konsep Candi Bentar
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membela proyek tersebut dengan menegaskan bahwa gerbang tersebut bukanlah kawasan cagar budaya (heritage).
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ravianto
TribunJabar.id
GEDUNG SATE - Gerbang baru Gedung Sate yang bernuansa candi (kiri) dan bagian depan Gedung Sate yang memiliki ornamen candi tepat di bagian tengahnya (kanan).
Menurutnya, bentuk gerbang yang masih utuh tidak memenuhi karakter Candi Bentar yang secara harfiah berarti "terbelah", sehingga konsep pembangunan dinilai tidak selaras dengan kaidah arsitektur utama Gedung Sate yang dibangun tahun 1920.
Menanggapi perdebatan di media sosial, Gubernur Dedi Mulyadi meminta agar masyarakat tidak terlalu mengikuti keinginan warganet.
"Jangan ngikutin netizen. Kita ngikutin arsitek, gitu loh. Kalau ngikutin netizen, enggak akan selesai-selesai," tegasnya.(*)
Baca Juga
| Dedi Mulyadi Bantu Zacky Korban Fitnah Tabrak Bocah di Bandung, Ultimatum Pemfitnah |
|
|---|
| Urgensi Proyek Pagar Gedung Sate Disorot, Pengamat: Masyarakat Berkhak Tahu |
|
|---|
| Majelis Masyarakat Sunda Deklarasikan Manifesto MMS, Peta Jalan untuk Masa Depan Tatar Sunda |
|
|---|
| Hidup Harmonis dengan Alam, KDM Ingatkan Pembangunan Jabar Harus Berpihak pada Kearifan Sunda |
|
|---|
| Di Tengah Renovasi yang Telan Anggaran Rp3,9 Miliar, Wisatawan Tetap Datang ke Gedung Sate |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Gerbang-baru-Gedung-Sate-yang-bernuan.jpg)