Di Tengah Renovasi yang Telan Anggaran Rp3,9 Miliar, Wisatawan Tetap Datang ke Gedung Sate
Area depan Gedung Sate sedang direnovasi. Meski demikian, sejumlah wisatan masih tetap menikmati pemandangan indah gedung dengan berswafoto.
Penulis: Nappisah | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di depan gerbang utama Gedung Sate, beberapa pekerja sibuk merangkai susunan bata.
Mereka mengenakan rompi biru dengan garis reflektif dan helm keselamatan berwarna senada.
Tangan-tangan mereka bergerak cekatan, menyusun satu per satu bata hingga membentuk pilar-pilar berkontur bertingkat, menyerupai arsitektur berbentuk candi. Suara palu dan bor terdengar dari kejauhan.
Terpal biru terbentang di atas rangka bambu dan besi sebagai naungan sementara.
Di bawahnya, suasana penuh konsentrasi. Seorang pekerja tampak jongkok di atas trotoar batu, merapikan adukan semen di sela bata, sementara rekannya mengatur posisi kayu penyangga.
Setiap detail dikerjakan dengan hati-hati, seolah tahu betul bahwa apa yang mereka bangun berdiri di depan salah satu ikon terpenting di Jawa Barat.
Pagar di depan Gedung Sate kini mulai dipoles ulang dengan balutan cat putih yang lebih cerah.
Sapuan kuas para pekerja perlahan menyusuri setiap rel besi dan ornamen pagar.
Baca juga: Patok Harga Tiket Murah di Tour Stand-up Comedy, Raditya Dika Banjir Protes
Sementara di gerbang lain, beberapa bagian dinding bawah tampak baru dicor dan dirapikan, sedangkan ornamen di atas pilar masih dibentuk secara bertahap oleh para pekerja.
Aroma semen basah bercampur dengan udara lembap sore hari selepas hujan.
Cone lalu lintas oranye berjajar, memberi jarak antara area kerja dan jalur pejalan kaki.
Tak jauh dari area pengerjaan, seorang petugas keamanan berdiri waspada. Matanya sesekali mengikuti pergerakan kendaraan dan orang-orang yang melintas.
Memang, meski Gedung Sate sedang bersolek terutama di pintu gerbang, keberadaannya tetap menjadi destinasi warga.
Sejumlah orang berlalu lalang di area taman depan saat sore hari.
| Dedi Mulyadi Jawab Kontroversi Gerbang Gedung Sate: Disusun Ahli Teknik Sipil, Bukan Cagar Budaya |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Sebut Pagar Gedung Sate Bukan Heritage, Renovasi Adaptasi Budaya Kacirebonan |
|
|---|
| Zaini Shofari Soroti Kesesuaian Arsitektur Candi Bentar di Lingkungan Gedung Sate |
|
|---|
| Renovasi Trotoar di Kota Bandung Dikritik: Cantik di Kota, Nestapa di Bandung Selatan |
|
|---|
| Ahli Cagar Budaya Angkat Suara Soal Gapura Baru Gedung Sate: "Tidak Ada yang Salah" |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Pekerja-sedang-mengerjakan-proyek-renovasi-gerbangGedung-Sate-Sabtu-22112025.jpg)