Mendag Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Cihapit Bandung, Sebut Masih Terkendali

Menteri Perdagangan Budi Santoso, mengatakan, harga pangan di Kota Bandung masih berada pada level aman.

Penulis: Nappisah | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Nappisah
TINJAU HARGA KEBUTUHAN POKOK - Menteri Perdagangan Budi Santoso saat meninjau harga kebutuhan bahan pokok di Pasar Cihapit, Kota Bandung, Kamis (20/11/2025). 

“Ini masih relatif bagus. Kami sudah meminta, misalnya kepada peternak telur, untuk mengantisipasi permintaan yang semakin banyak. Kalau permintaan naik, produksi juga kita naikkan,” ujarnya.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti yang turut mendampingi menyebutkan kondisi inflasi nasional masih terkendali. 

“Normal. Rata-rata inflasi 2,5. Inflasi sudah terkendali, terutama untuk yang volatile food terakhir ini. Memang inflasi saat ini mayoritas dikontribusi oleh peningkatan harga emas saja,” katanya.

Menurut Amalia, komponen harga pangan bergejolak sejauh ini masih stabil. 

“Untuk volatile food relatif terkendali,” ujarnya. 

Diketahui, pada Oktober 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Kota Bandung sebesar 2,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,60.

Adapun tingkat inflasi month to month (m-to-m) Kota Bandung Bulan Oktober 2025 sebesar 0,46 persen, sedangkan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,92 persen.

Sementara itu, Teti, salah satu pedagang sayuran, menuturkan, bahwa cabai menjadi komoditas yang paling bergejolak dalam beberapa minggu terakhir.

“Cabai itu Rp80 ribu perkilo. Cabai hijau ini Rp50 ribu," ujar Teti. 

Tidak hanya cabai, sejumlah komoditas lain juga mengalami perubahan harga. Dia menyebut, harga telur pun belum turun. “Telur masih Rp 29 perkilo, yang telur omega Rp 34 ribu,” katanya.

Menurut Teti, cuaca menjadi penyebab utama kenaikan harga. 

Ia mengaku pasokan berkurang, sehingga harga merangkak naik. Kenaikan harga ini berdampak pada penjualan di lapaknya. 

Baca juga: Harga Bahan Pokok di Bandung Barat Buat Warga Menjerit, Sri Dewi Siap Dorong Gerakan Pangan Murah

Jumlah pembeli mulai menurun dan sebagian konsumen mengurangi volume belanja. 

Ia menambahkan banyak pelanggan yang biasanya membeli satu kilogram cabai, kini hanya mengambil setengah kilogram karena harga yang merangkak naik.

Teti memperkirakan gejolak harga ini masih akan berlangsung hingga akhir tahun.

 “Biasanya Natal Tahun Baru tetap naik, ya,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved