Petakan Kerawanan Bencana, Muhammad Farhan Soroti Infrastruktur Bermasalah di Turangga

Muhammad Farhan soroti infrastruktur bermasalah saat Siskamling Siaga Bencana Edisi di Turangga, Kecamatan Lengkong, Senin (17/11/2025).

Dok Diskominfo Kota Bandung
SOROTI INFRASTRUKTUR - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, saat Siskamling Bencana di Turangga, Senin (17/11/2025). Di sana dia menyoroti infrastruktur bermasalah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyoroti infrastruktur bermasalah saat Siskamling Siaga Bencana Edisi ke-37 di Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Senin (17/11/2025).

Farhan mengatakan beberapa titik di daerah tersebut dinilai perlu mendapatkan penanganan segera, khususnya terkait limpasan air dan kondisi saluran.

"Kelurahan Turangga ini, kita sedang memperbaiki beberapa titik layanan infrastruktur yang bermasalah, khususnya tempat limpasan air kalau hujan besar di RW 3. Termasuk PJU dan perbaikan jalan di permukiman," ujar Farhan.

Selain itu, pihaknya juga akan menertibkan saluran air kotor (brangang) yang tidak berfungsi karena tertutup bangunan.

Sehingga bangunan tersebut akan dicek ulang dan jika melanggar akan ditindak, lalu Farhan juga akan membuat sodetan untuk mengurangi banjir.

Baca juga: Realisasi Investasi di Kota Bandung Melampaui Target, Tahun Ini Tembus Rp 10 Triliun

"Rata-rata perbaikan infrastruktur tersebut mulai dari pembuatan rencana sodetan untuk mengurangi beban banjir plus pemeliharaan pohon dan PJU," katanya.

Farhan menekankan, pemetaan kerawanan bencana dilakukan untuk mengetahui ketangguhan masyarakat. Sebab, dari kerawanan bencana itu, pemerintah akan mengetahui kemampuan atau resilience mereka dalam menghadapi bencana.

Adapun kerawanan yang ditemukan meliputi limpasan air, kebakaran, curanmor, jambret, serta pohon tumbang. Seluruhnya menjadi dasar penanganan lintas dinas yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Farhan juga mengingatkan pentingnya mempercepat respon terhadap pohon rawan tumbang karena risikonya tinggi meskipun faktor usia pohon bukan satu-satunya penyebab.

"Saya khawatirnya akarnya sudah tidak cukup kuat. Coba tolong diselidiki penyebabnya, kalau memang perlu dipotong saat itu juga, potong. Tapi yang wajib koordinasi adalah camat dan lurah supaya saling mengerti," ucap Farhan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polres Karawang Tetapkan 4 Tersangka Penganiaya Anak Disabilitas Hingga Tewas

Di sisi lain, Farhan memastikan akan memprioritaskan perbaikan infrastruktur di kawasan pemukiman sebagai upaya menyelesaikan persoalan yang langsung dirasakan warga.

Farhan mengatakan akar berbagai persoalan berada di wilayah pemukiman, sehingga langkah perbaikan harus berangkat dari sana.

“Kenapa saya enggak mulainya dari jalan protokol? Karena masalah utama ada di pemukiman. Kalau kita bisa beresin pemukiman beserta dengan pemberdayaan masyarakat, insyaallah protokol akan bersih dengan sendirinya," katanya. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved