Sepuluh Kreator Dapatkan Apresiasi dari Pemkot Bandung di Anugerah Kreator Bandung 2025
Pemerintah Kota Bandung memberikan penghargaan kepada sepuluh kreator terbaik dalam gelaran Anugerah Kreator Bandung 2025.
“Justru Kota Bandung yang membutuhkan para Kreator”, ujarnya.
Ungkapan tersebut menegaskan bahwa AKB bukan sekadar ajang pujian, melainkan wujud komitmen pemerintah untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif melalui fasilitas, dukungan kebijakan, serta ruang yang memungkinkan talenta berkembang.
Upaya ini mencerminkan praktik nyata yang memperluas akses kolaborasi dan memastikan peluang yang setara bagi seluruh pelaku kreatif.
Tema Retrospektif: Mengangkat Kembali Spirit Asia Afrika
AKB 2025 mengusung tema “Retrospektif: Pesan Bangsa-Bangsa Asia Afrika”, merujuk pada solidaritas dan persatuan yang menjadi roh Konferensi Asia Afrika 1955.
Tahun 2025 merupakan peringatan 70 tahun KAA, menjadikannya momen penting untuk meninjau kembali nilai-nilai yang lahir dari Bandung.
Melalui tema ini, para kreator diajak menafsirkan ulang semangat kemanusiaan dan kolaborasi dalam konteks kini. Nilai Asia Afrika dipandang selaras dengan perjalanan kreativitas Bandung yang selalu berani berinovasi, memperkuat solidaritas komunitas, dan mencari cara kreatif menjawab tantangan zaman.
Dengan begitu, AKB 2025 bukan hanya arena apresiasi, tetapi ruang refleksi yang menghubungkan sejarah dengan masa depan melalui karya.
Ketua Dewan Kurator AKB 2025, Galih Sedayu, menjelaskan bahwa proses kurasi dilaksanakan melalui riset literasi, FGD, dan wawancara dengan pedoman pada keaslian gagasan, kualitas artistik dan profesionalisme, relevansi isu, rekam jejak, serta dampak karya.
Ia menegaskan bahwa bersama R. Rizky A. Adiwilaga dan Maulana Yudiman, prinsip tersebut memastikan para penerima penghargaan merupakan sosok dengan kontribusi nyata bagi Kota Bandung.
Selain penganugerahan, AKB 2025 menghadirkan deretan pertunjukan dari kreator Kota Bandung seperti Noise Creator Indonesia, Kartwel Noesantara, Sulaya Panyidagan, Bioskop Kabaret BDG, fashion show dari Revi Model Academy, MUA Bagus & Dama Kara, serta musik balada oleh Abah Iwan Abdulrachman.
Pertunjukan tersebut menampilkan keberagaman kreativitas mulai dari musik eksperimental, seni kabaret, tari, hingga fashion yang menggambarkan kekayaan kolaborasi di Bandung.
Malam apresiasi ini bukan hanya bentuk penghormatan bagi para kreator, tetapi juga pengingat bahwa Bandung terus menjadi ruang tumbuhnya ide dan talenta baru.
Sebagai program resmi Pemerintah Kota Bandung, AKB hadir untuk mengapresiasi individu maupun lembaga yang konsisten menghadirkan perubahan lewat karya.
Gelaran ini diharapkan mendorong para kreator menghasilkan gagasan relevan, kompetitif, dan berdampak nyata, serta menguatkan identitas Bandung sebagai “A City of Creators”.
| Museum Bandung Dipenuhi Foto Perjalanan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Farhan Bangga |
|
|---|
| Masalah Sampah di Bandung, Farhan Akui Partisipasi Masyarakat Olah Sampah Masih Rendah |
|
|---|
| ITB dan Pemkot Bandung Bahas Solusi Sampah Melalui Budaya dan Teknologi |
|
|---|
| Farhan Enggan Terburu-buru Relokasi Pedagang di Pasar Cihaurgeulis Bandung: Akan Kita Benahi Dulu |
|
|---|
| Pemkot Bandung Waspadai Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru, Akan Gelar Pasar Murah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Pemerintah-Kota-Bandung-memberikan-penghargaan-kepada-sepuluh-kre.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.