Mind Weave 2025, Inovasi Telkom University Dorong Pelestarian Wastra Nusantara

Para pelaku UMKM wastra menampilkan produk dan narasi visual yang menggambarkan nilai, proses, serta gagasan kreatif di balik karyanya.

Pemprov Jabar
Para pelaku UMKM wastra saat mengikuti pameran dan konferensi Mind Weave 2025 di Gedung Serba Guna Telkom University, Kabupaten Bandung, Senin (17/11/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAD.ID, BANDUNG - Sebanyak 10 UMKM wastra tampak mengikuti pameran dan konferensi Mind Weave 2025 yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Telkom University, Kabupaten Bandung.

Dalam kegiatan yang digagas Centre of Excellence (CoE) Ciptaloka Telkom University itu, para pelaku UMKM wastra menampilkan produk dan narasi visual yang menggambarkan nilai, proses, serta gagasan kreatif di balik karyanya.

Bahkan, para pengunjung juga dapat menyaksikan langsung demonstrasi proses pewarnaan alami dan pembuatan produk UMKM wastra pada interaction booth yang bersifat edukatif serta interaktif.

Di antaranya, Batik Bintang Abadi, Batik Griya Harapan Difabel, Batik Marin Laweyan Solo, Madana Batik Gallery, Rempah Ekor, Merajut Asa Kita, Gedog Lowo, Batik Kebon Indah, Oemah Batik Lasem, dan Batik Tulis Lasem Seruni Mas.

Dean of Research Digital Health, Social and Wellness Telkom University, Prof Aloysius Adya Pramudita, mengatakan, pameran dan konferensi Mind Weave 2025 menjadi inovasi restoratif budaya wastra untuk mengakuisisi pengetahuan teknologi dalam membangun masyarakat berkelanjutan.

"Dari budaya wastra Nusantara kita bisa mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara mengolah alam yang bijak untuk mencukupi kebutuhan sandang dalam perspektif jasmani," kata Aloysius Adya Pramudita dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/11/2025). 

Ia mengatakan, Mind Weave 2025 juga menegaskan komitmen Telkom University menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi, serta menginspirasi generasi muda untuk menghargai warisan budaya industri kreatif Indonesia.

Pihaknya mengakui, kegiatan tersebut juga menjadi ruang kolaboratif bagi pelaku UMKM, akademisi, dan masyarakat dalam merajut hubungan antara tradisi serta inovasi di sektor wastra Nusantara.

"Melalui kegiatan ini, kami berupaya memperkuat posisi wastra Indonesia menjadi bagian industri kreatif yang berkelanjutan sekaligus memperluas pemahaman publik terhadap nilai sosial, filosofis, dan spiritual di balik kain tradisional Nusantara," ujar Aloysius Adya Pramudita.

Terdapat tiga rangkaian utama dalam gelaran Mind Weave 2025, yakni pameran bertajuk Mind Weave Exhibition, seminar Mind Weave Talks, dan booth interaksi bagi pengunjung yang ingin mengetahui secara detail mengenai kain tradisional Nusantara.

Sementara sesi Mind Weave Talks tampak menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya, di antaranya, Prof Ho Zhao Hua dari Fu Jen Catholic University, Taiwan, Fajar Ciptandi dari Living Lab GedogLowo, Sri Windarti dari Batik Kebon Indah Laweyan, dan lainnya.

"Sesi Mind Weave Talks ini membahas tentang filosofi kain, inovasi material, hingga konsep keberlanjutan industri wastra dalam menatap masa depan industri kreatif Indonesia yang lebih berkelanjutan," kata Aloysius Adya Pramudita.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved