Warga Gunungleutik Ciparay Bandung Demo Tolak Pembangunan Kantor KDMP di Lapangan Bola
Sejumlah warga di Desa Gunungleutik, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, berdemontrasi di depan kantor desa.
Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah warga di Desa Gunungleutik, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, berdemontrasi di depan kantor desa. Dalam keterangan video yang beredar, warga menolak lapangan sepak bola Desa Gunungleutik dipakai untuk bangun kantor Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Massa mencabut pelang proyek dan membakarnya berserta tumpukan kayu lainnya di area lapangan itu, Jumat (14/11/2025). Tanah itu merupakan tanah carik.
Kapolsek Ciparay, Iptu Ilmansyah, membenarkan adanya demontrasi tersebut. Berdasarkan keterangannya, demontrasi itu terjadi pada siang hari, tidak lama setelah salat Jumat.
"Habis jumatan, pukul 13.00 sampai 14.00. Tidak lama, aksinya. Itu aksi spontan, sekarang sudah kondusif," ujar Ilmansyah saat dikonfirmasi, Jumat.
Ilmansyah mengungkapkan, demontrasi itu bermula dari adanya arahan kepada pihak desa untuk memulai pembangunan KDMP pada Rabu (12/11).
Dari arahan tersebut, pihak desa membahasnya di forum musyawarah desa (musdes) yang dihadiri perangkat desa, ketua RW, hingga ketua RT.
Namun, hasil mudes tersebut diduga tidak tersampaikan dengan baik kepada seluruh warga di Desa Gunungleutik.
Alhasil warga yang melihat pelang proyek pembangunan itu mempertanyakan kepada pihak desa di Kantor Desa Gunungleutik dan langsung melakukan demonstrasi.
“Cuma mungkin terlalu cepat. Terlalu cepat itu masyarakat kaget, sementara kan baru beberapa orang yang tahu. Perwakilan RT, RW, sepertinya belum tersosialisasikan semua," katanya.
Situasi semakin memanas karena sebagian warga mengira bahwa lapangan sepak bola yang biasanya digunakan sehari-hari akan sepenuhnya dialihfungsikan.
Padahal, menurut Ilmansyah, pembangunan KDMP tidak menghilangkan fungsi lapangan, hanya mengubahnya menjadi lapangan minisoccer dengan ukuran lebih kecil.
"Warga seperti menyangka lapangan mau dibangun semua. Sementara kan nanti bakal ada tempat parkir, minisoccer. Masih ada untuk sarana olahraga," ucapnya.
Setelah mendengar adanya demontrasi itu, Ilmansyah mengungkapakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi. Setelah itu, warga pun langsung diajak berdialog dengan pihak desa untuk membahas hal itu.
"Iya (pembakaran), cuma nyabut pelang proyek, lalu bakar-bakar, sudah saja. Langsung sama Pak Kades dan kami ajak ke aula, langsung ngobrol. Enggak jadi masalah. Hanya spontanitas," ucapnya.
| 182 Ribu Warga Kabupaten Bandung Main Judol, Diskominfo Menggandeng Penegak Hukum |
|
|---|
| DPRD Ingatkan Efisiensi RAPBD 2026 di Kabupaten Bandung Tidak Mengorbankan Layanan Dasar |
|
|---|
| Baru 9 SPPG di Kabupaten Bandung Kantongi SLHS, Dinkes Ungkap Alasannya |
|
|---|
| Bupati Bandung Sebut Pengembangan Wilayah Dibagi Dua, Zona Didorong dan Pengendali |
|
|---|
| Bukan Air, BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Lembang Oktober 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Warga-di-Desa-Gunungleutik-Kecamatan-Ciparay-Kabupaten-Bandung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.