Kontroversi Gerbang Baru Gedung Sate: Ornamen Candi Sudah Jadi Ikon Gedung Sate Sejak Awal Dibangun

Gerbang baru Gedung Sate hanya perwujudan bentuk tiga dimensi dari ornamen candi yang sudah bertengger di fasad Gedung Sate lebih dari 1 abad lalu.

TribunJabar.id
Gerbang baru Gedung Sate yang bernuansa candi (kiri) dan bagian depan Gedung Sate yang memiliki ornamen candi tepat di bagian tengahnya (kanan). 

Sebelumnya dilansir TribunJabar.id, area depan kantor Gubernur Jabar yang terletak di Kota Bandung tersebut sedang direnovasi besar-besaran.

Fokusnya adalah mengubah gerbang dari deretan pilar sederhana menjadi struktur bernuansa candi.

Kepala Diskominfo Jabar, Adi Komar, membenarkan bahwa perbaikan yang menelan anggaran Rp3,5 miliar ini bertujuan untuk memperkuat identitas lokal Jawa Barat dan menyeimbangkan nuansa kolonial yang dominan.

"Gedung Sate kan sangat kental dengan peninggalan Belanda, nah pagar depannya diberikan sentuhan Budaya Sunda untuk mengimbangi," ujar Adi Komar, Kamis (20/11/2025).

Perubahan gerbang menjadi struktur bernuansa bata merah sudah mulai terlihat. Sentuhan ini tidak hanya bersifat estetika, tetapi juga mencerminkan karakter dan filosofi Sunda.

"Sentuhan budaya ini tidak hanya memperindah, tetapi juga mencerminkan karakter dan filosofi Sunda yang melekat pada Gedung Sate sebagai simbol pemerintahan yang berakar pada nilai-nilai budaya," tambahnya.

BUDAYA SUNDA - Area dalam Gedung Sate di Kota Bandung yang sedang ditata ulang.  Gedung Sate yang menjadi Kantor Gubernur Jabar, tengah dilakukan renovasi agar lebih bernuansa Sunda sejak beberapa pekan terakhir.
BUDAYA SUNDA - Area dalam Gedung Sate di Kota Bandung yang sedang ditata ulang. Gedung Sate yang menjadi Kantor Gubernur Jabar, tengah dilakukan renovasi agar lebih bernuansa Sunda sejak beberapa pekan terakhir. (nazmi abdurrahman/tribun jabar)

Perubahan yang Dilakukan pada Area Gedung Sate:

Pagar Gerbang: Dari pilar putih sederhana menjadi nuansa bata merah menyerupai gerbang Keraton Cirebon.

Lantai Parkir: Aspal diganti menjadi paving block agar lebih rapi dan teratur.

Lorong Dalam: Pilar menuju ruang kerja Gubernur dihiasi dengan dekorasi berupa hasil bumi, menambah kesan tradisional.

Meningkatkan Kenyamanan dan Daya Tarik Wisata

Adi Komar menekankan bahwa renovasi ini dilakukan karena Gedung Sate bukan hanya pusat pemerintahan, tetapi juga destinasi wisata kebanggaan Jawa Barat yang ramai dikunjungi.

Perbaikan dilakukan untuk membuat area ini lebih menarik dan nyaman bagi wisatawan.

"Perbaikan dilakukan agar lebih semakin menarik dan nyaman bagi pengunjung, karena setiap hari, banyak wisatawan datang berkunjung untuk menikmati arsitektur dan sejarahnya," kata Adi.

Anggaran sebesar Rp3,5 miliar untuk perbaikan ini bersumber dari APBD Perubahan 2025.

Pihak Pemprov memastikan bahwa estetika dan fungsionalitas tetap dijaga sejalan dengan upaya pelestarian Gedung Sate sebagai cagar budaya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved