Pertumbuhan Ekonomi Jabar Capai 5,20 Persen, Pengangguran Tercatat Masih Tinggi

Tingginya pertumbuhan ekonomi di Jabar ini, nyatanya belum memberikan dampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. 

Warta Kota/Muhammad Azzam
JOB FAIR - Ribuan pencari kerja memadati job fair di President University Convention Center Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (27/5/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, belum memberikan kesejahteraan signifikan kepada masyarakatnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, pertumbuhan ekonomi di Jabar pada triwulan III-2025 secara tahunan (year on year) mencapai 5,20 persen. Angka tersebut melewati pertumbuhan rata-rata Nasional yang hanya tumbuh 5,04 persen.

Pelaksana Tugas Kepala BPS Jabar, Darwis Sitorus mengatakan, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi berasal dari industri pengolahan 1,35 persen. Sementara pengeluaran tertinggi berasal dari konsumsi rumah tangga mencapai 2,91 persen.

”Kinerja positif ekonomi Jabar didorong banyak faktor, antara lain makan bergizi gratis (MBG) dengan kehadiran 2.565 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, mobilitas masyarakat sepanjang Januari-September, produksi padi yang meningkat, serta capaian realisasi investasi modal asing dan dalam negeri yang mendorong sektor konstruksi,” ujar Darwis Sitorus, dikutip Sabtu (8/11/2025).

Tingginya pertumbuhan ekonomi di Jabar ini, nyatanya belum memberikan dampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. 

BPS merilis bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2025 sebesar 6,77 persen, naik sebesar 0,02 persen dibandingkan Agustus 2024 sebesar 6,75 persen.

Sementara jumlah angkatan kerja pada Agustus 2025 sebanyak 26,29 juta orang, naik 0,10 juta orang dibandingkan Agustus 2024. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) turun sebesar 0,72 persen poin dari 67,71 persen menjadi 66,99 persen.

“Sebanyak 11,04 juta orang (45,05 persen) bekerja pada kegiatan formal, turun sebanyak 0,10 juta orang (0,56 persen poin) jika dibandingkan Agustus 2024,” katanya.

Adapun lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,08 juta orang. 

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, masih tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Barat menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemerintah untuk segera diselesaikan. 

“Iya, itu kan bagian PR yang harus kita selesaikan. Kalau itu (TPT) naik, berarti kan harus ada solusi,” ujar Dedi. 

Solusi yang diberikan, kata Dedi, adalah dengan pertumbuhan industri. Hanya saja, saat ini belum optimal.

“Industrinya kan hari ini baru sampai pembangunan rancang bangun gedung-gedungnya atau tempat-tempat industrinya,” ucapnya. 

Dedi pun optimistis, angka TPT ini dapat segera turun seiring dengan tumbuhnya industri di Jawa Barat. 

“Ya, tahun depan kan mulai rekrut. Nanti juga akan turun lagi. Kemudian juga hari ini kan memang bukan hanya problem Jabar. Itu sudah problem secara umum lah gitu loh,” katanya. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved