Ribuan Napi di Jawa Barat yang Derita Kudis Dapat Penanganan Lewat Jawara Sehat
Ditjenpas Jawa Barat memberlakukan program Jawa Barat Sistem Edukasi, Higiene dan Aksi Tangkal Penyakit Menular
Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Karawang, Cikwan Suwandi
TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Barat memberlakukan program Jawa Barat Sistem Edukasi, Higiene dan Aksi Tangkal Penyakit Menular (Jawara Sehat) di seluruh lembaga pemasyarakatan (lapas). Tujuannya adalah mengendalikan penyebaran penyakit kudis atau skabies pada warga binaan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kanwil Ditjenpas Jawa Barat, Kusnali, saat melakukan pengecekan program Jawara Sehat di Lapas Kelas II A Kabupaten Karawang, Rabu (5/11/2025).
Kusnali mengatakan, program Jawara Sehat tersebut diberlakukan di seluruh lapas, rutan, dan lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) yang berada di seluruh Jawa Barat.
Kudis atau skabies merupakan penyakit disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit menular itu menyebabkan kulit gatal hingga bernanah.
"Skabies ini masih sangat tinggi menyerang warga binaan. Kami melihat ini menjadi hal yang sangat penting untuk segera ditangani," kata Kusnali, Rabu.
Baca juga: Jawara Api Dari Kanwil Ditjen Pas Jabar Terapkan Panic Button di Lapas Cegah dan Tangani Kebakaran
Kusnali menegaskan, pihaknya telah melakukan perintah dalam program penanganan secara serentak di Jawa Barat dengan mengeluarkan surat edaran. Kemudian pihaknya pun melakukan pengobatan sesuai dengan Kepdirjenpas Nomor Pas-31.PK.01.07.01 tahun 2016.
"Pertama adalah skrining awal, lalu memberikan pengobatan dan sosialisasi PHBS (pola hidup bersih dan sehat) kepada warga binaan. Pengobatan memberikan permethrin 5 persen, lalu ada kembali kontrol," kata dia.
Dia menjelaskan, penanganan nya pun telah dilaksanakan di 33 UPT lapas, rutan, dan LPKA sejak 20 Oktober 2025.
Dari 26 ribu warga binaan Kanwil Ditjenpas Jabar, sebanyak 1.034 warga binaan menderita kudis.
"Mereka pun sudah mendapatkan penanganan secara berkala dari dokter kita," kata dia.
Untuk memutus rantai penularan kudis tersebut, kata Kusnali, pihaknya juga menerapkan ruang isolasi bagi warga binaan yang terserang selama pengobatan kudis.
Baca juga: Mesin Jahit Jadi Musik Harapan: Lapas Cirebon Reborn Lewat Revitalisasi Industri Tekstil
"Selama pengobatan mereka mendapatkan pakaian bersih yang terpisah dari warga binaan yang tidak terserang. Setelah dinyatakan sembuh, mereka akan kembali dan juga mendapatkan pakaian baru," kata dia.
Program Jawara Sehat diharapkan menjadi model nasional bagi pengendalian dan pencegahan penyakit menular di seluruh Lapas, Rutan, dan LPKA di Indonesia.
Kusnali menegaskan, pada prinsip pemasyarakatan poin keempat yang berbunyi negara tidak berhak membuat mereka menjadi lebih buruk, atau lebih jahat daripada sebelum dijatuhi pidana jangan sampai ketika warga binaan yang masuk dengan keadaan sehat.
Baca juga: Nasib Neni Ibu Menyusui di Karawang jadi Tahanan, Terungkap Alasan Pengadilan Perintahkan Menahannya
| Di Balik Kasus Fidusia Ibu Menyusui, Neni Sering Dipaksa Cari Utangan dan Hadapi Kreditur oleh Suami |
|
|---|
| Kecelakaan Maut di Tol Cikampek: Sopir Truk Dyna Tewas Ditabrak dari Belakang Saat Berhenti |
|
|---|
| Nasib Neni Ibu Menyusui di Karawang jadi Tahanan, Terungkap Alasan Pengadilan Perintahkan Menahannya |
|
|---|
| Bupati Karawang Sadari Kondisi Perekonomian Masyarakat, Tegaskan Tak Naikkan Tarif PBB |
|
|---|
| Kisah Mak Edah Warga Karawang Tak Tamat SD Jadi Lokal Hero Berdayakan Janda, Bangun Sekolah Gratis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Dokter-sedang-mengobati-napi-yang-menderita-kudis-di-Lapas-Kelas-II-A-Kabupaten-Karawang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.