MBG Basi dan Sayur Berulat di Cirebon, Kepala SPPG Jelaskan Aturan Memasak
Ada temuan makanan bergizi gratis (MBG) basi ada ada sayuran dengn ulat, di SDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Kisdiantoro
“Sudah dibersihkan, mungkin karena terlewat atau bagaimana."
"Tapi untuk ke depan, dapur kami akan berusaha lebih baik lagi dan kualitasnya bakal ditingkatkan,” katanya.
Ia menambahkan, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon juga telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut.
“Sudah, dari Dinkes sudah mengambil sampel,” ujarnya.
Untuk sementara, pihak dapur mengimbau agar makanan yang sempat dikirim ke SDN Argapura tidak dikonsumsi terlebih dahulu.
“Tadi diarahkan untuk tidak dikonsumsi untuk hari ini,” ucap Alvin.
Salurkan 3.300 Porsi Per Hari
Alvin menyebut, dapur SPPG Kalijaga 2 setiap harinya menyalurkan sekitar 3.300 porsi makanan bergizi ke 14 sekolah di wilayah Kelurahan Kalijaga dan Argasunya, Kota Cirebon.
“Untuk di SDN Argapura ini ada sekitar 470 porsi."
"Secara keseluruhan tidak ada masalah, tapi kami tetap akan evaluasi,” jelas dia.
Baca juga: SPPG di Rawalumbu Bekasi Diduga Buang Limbah MBG ke Selokan, Warga Geram Lingkungan Jadi Berbau
Temuan MBG Basi dan Berulat
Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan seorang wali murid di SDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, menegur pihak penyedia makan bergizi (MBG) karena diduga makanan yang diberikan kepada siswa dalam kondisi basi dan ditemukan ulat.
Video berdurasi sekitar 35 detik itu kini beredar di berbagai grup WhatsApp dan media sosial, memicu perhatian warganet.
Dalam video tersebut, seorang perempuan bernama Mila, wali murid kelas 1 SDN Argapura, tampak menunjukkan kondisi makanan MBG yang dibawanya di ruang kelas.
“Sebelum dibagiin ke anak-anak itu, kita sudah mengecek dulu. Pas dibuka itu sudah tercium bau basi. Pas dibuka pun sudah menyengat banget baunya,” ujar Mila saat ditemui di lokasi, Senin (3/11/2025).
Mila mengaku langsung meminta anak-anak untuk tidak menyantap sayuran tersebut karena khawatir berdampak pada kesehatan siswa.
“Saya sampai bilang ke anak-anak, ‘Jangan dimakan, tolong jangan dimakan sayurannya’. Pas dicek, memang basi semua ini,” katanya.
| PKL di Cirebon Panik Dengar Kabar Penertiban Senin, Ini Kata Satpol PP Cirebon |
|
|---|
| Denda Perokok Rp 17 Ribu di Cirebon, Pengamat Nilai Bukan soal Nominal: Supaya Muncul Budaya Malu |
|
|---|
| Warga Minta Perda Kawasan Tanpa Rokok di Kota Cirebon juga Berlaku bagi Pejabat |
|
|---|
| Ribuan SPPG di Jabar Masih Belum Penuhi Sertifikat Laik, Baru 408 yang Punya SLHS |
|
|---|
| Merokok di Angkutan Umum dan Perkantoran di Cirebon Kena Sanksi Rp 17 Ribu, Hari Ini Ada 7 Pelanggar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Menu-MBG-yang-diduga-menjadi-sumber-keracunan-SMP-Negeri-1-Cisarua-Bandung-Barat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.