Zaini Shofari Soroti Kesesuaian Arsitektur Candi Bentar di Lingkungan Gedung Sate

Zaini Shofari menyoroti terkait pagar gerbang Gedung Sate yang viral yang disebut dengan nama candi bentar.

tribunjabar.id / Nazmi Abdurrahman
RENOVASI - Gerbang Gedung Sate tengah direnovasi dengan bentuk baru yang menyerupai candi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Zaini Shofari menyoroti terkait pagar gerbang Gedung Sate yang viral yang disebut dengan nama candi bentar.

Zaini Shofari menyebut candi bentar yang dibuat era Dedi Mulyadi ini tidaklah tepat karena tak sesuai dengan arsitektur Gedung Sate yang mewah bergaya khas perpaduan Neoklasik, Art Deco, dan Indo Eropa atau kata lain perpaduan unsur barat dan timur.

"(Candi) bentar itu kan artinya terbelah atau terpisah. Tapi, kalau ini disatukan dan bukan terbelah dong. Silakan coba ke Cirebon atau Jawa atau makam-makam yang ada gapura semacam itu yang justru kan terpisah. Jadi, dari diksi (bentar) saja sudah kurang pas," katanya, Jumat (21/11/2025).

Kemudian, Zaini menegaskan berbicara filosofi gedung sate yang dibuat oleh arsitek Belanda, J Gerber dan timnya itu kan membuat ada simbol sate sebanyak enam buah menjadi simbol.

Lalu, disebut gedung sate kan karena gedong. 

"Lalu ada pula bentuk bawahnya itu mengartikan tiga rupa, yakni Iman, Islam, dan Ihsan. Sekaligus mengartikan semua kerajaan Islam ada di sana. Dan pada bangunan gedung sate ini ada lokasi yang awalnya diperuntukan tamu Indo-Belanda sambil melihat ke Tangkubanparahu," katanya.

Selanjutnya, ke halaman depan saat ini dibuat candi bentar.

Padahal, arsitek sebelumnya dibuat perpaduan khas barat-timur.

Tetapi, gerbang saat ini disebut tak ada filosofi keislamannya.

"Secara namanya saja kurang tepat dan filosofinya tak terbawa. Dan candi bentar itu biasanya kan tinggi. Tapi, ini kecil," katanya.

Kadiskominfo Jabar, Adi Komar mengatakan, Gedung Sate bukan hanya pusat Pemerintahan, tapi juga ikon dan destinasi wisata kebanggaan Jawa Barat.

Perbaikan tersebut, kata dia, dilakukan agar lebih semakin menarik dan nyaman bagi pengunjung. 

"Karena itu, sudah selayaknya Gedung Sate terus mempercantik diri agar semakin menarik dan nyaman bagi pengunjung, karena setiap hari, banyak wisatawan datang berkunjung untuk menikmati arsitektur dan sejarahnya," ujar Adi Komar, Kamis (20/11/2025).

Menurutnya, konsep perbaikan gerbang Gedung Sate ini memang mengusung kebudayaan Sunda untuk memperkuat identitas lokal Jawa Barat.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved