Buka Kemah Harmoni Beragama, Menag Nasaruddin Umar: Pemuda Harus Jadi "Pendingin" di Era Digital!

Menag Nasaruddin Umar berpesan agar pemuda di Jawa Barat menjadi peneduh di tengah disrupsi digital.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
kiki andriana/tribun jabar
KEMAH - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar membuka Kemah Bakti Harmoni Beragama ke-4 tahun 2025 di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jumat (21/11/2025). 

Laporan :  Kiki Andriana 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar berpesan agar pemuda di Jawa Barat menjadi peneduh di tengah disrupsi digital. Sebab, para pemuda sejatinya yang akan mewarisi Indonesia di masa depan. 

Pesan itu disampaikan Menag saat membuka Kemah Bakti Harmoni Beragama ke-4 tahun 2025 di Bumi Perkemahan Kiara Payung , Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang

Sebanyak 4.900 anggota Pramuka dari 27 Saka Amal Bakti seluruh kabupaten-kota di Jawa Barat ikut. 

Acara yang berlangsung tiga hari mulai dari Jumat-Minggu (21-23/11/2025) ini merupakan agenda rutin yang dihadiri semua satuan pramuka di bawah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat. 

"Kalianlah yang mewarisi masa depan Indoneisa. Bukan hanya tugas pemimpin, tapi juga tugas kalian semuanya. Di tengah dunia yang semakin mudah, harus jadi penyejuk di ruang digital yang sering jadi arena ujaran kebencian, harus jadi pendingin," katanya. 

Menurutnya, pemuda harus menjadi jembatan yang menyatukan, bukan tembok yang memisahkan.

Harmoni tidak hanya soal mengetahui perbedaan, tapi juga soal memahami perbedaan itu. 

"Disrupsi digital, ujaran kebencian, bisa mengoyak persatuan. Pemuda harus kuat dalam karakter, teduh, dan bijak mengambil keputusan. Jika setiap pemuda punya komitmen demikian, maka Indonesia menatap 2045 sebagai bangsa damai, maju, dan bermartabat," ucapnya. 

Lebih dari itu, para peserta Kemah Bakti Harmoni Beragama ke-4 tingkat Jawa Barat tahun 2025 ini menurut Menag, haruslah menjadi contoh bagi pemuda-pemuda yang lain. 

"Harus jadi contoh di tengah generasi muda yang lain, karakter kepramukaan abadikan, itu jadi faktor penting dari pembinaan bangsa yang maju," katanya.

Menurutnya, di kemah tersebut, semua peserta merayakan keberagamaan dan keberagaman serta merajut optimisme. 

"Perbedaan sering jadi sumber konflik, tapi di Indonesia jadi sumber persatuan. Itu bukan hadir sendirinya, tapi dari kesadaran dan pengorbanan. Di kemah ini, kita kembali diingatkan bahwa bangsa ini kokoh kalau bangsanya, khususnya pemudanya, memelihata hidup berdampingan dalam keberagaman," katanya. 

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat, Dudu Rohman, mengatakan, kegiatan ini bertema: "Merajut Kebhinekaan dan Merawat Persatuan dalam Bingkai Harmoni Menuju Indonesia Emas 2045". 

"Peserta kemah ini merupakan siswa madrasah dan santri pondok pesantren, juga sekolah-sekolah di lingkungan Kemenag Jawa Barat. Termasuk yang berada di bawah Penbimas Non Muslim," kata Dudu. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved