KISAH Avan Ferdiansyah Anak Tukang Es yang Tembus ITB, Sabet Ratusan Prestasi Dikira Jualan Piala

Bak mimpi jadi kenyataan. Itulah yang terjadi dengan masa depan Avan Ferdiansyah Hilmi, siswa asal SMA Negeri 1 Ponorogo.

Foto: Kemendikdasmen
RATUSAN PIALA - Sosok Avan Ferdiansyah Hilmi, siswa asal SMA Negeri 1 Ponorogo dengan latar belakang ratusan piala di ruang tamu rumahnya.Ratusan piala tersusun rapi sebagai jejak perjalanan prestasi Avan mulai dari SD hingga SMA. Sekilas hal itu seperti memperlihatkan rumah Avan tak ubahnya toko piala, saking banyaknya piala yang berada di situ. 

TRIBUNJABAR.ID - Bak mimpi jadi kenyataan. Itulah yang terjadi dengan masa depan Avan Ferdiansyah Hilmi, siswa asal SMA Negeri 1 Ponorogo.

Avan merupakan sosok siswa berprestasi dan berkarakter yang menghargai setiap ikhtiar prestasinya.

Betapa tidak, di ruan tamu rumahnya terdapat ratusan piala tersusun rapi sebagai jejak perjalanan prestasi Avan mulai dari SD hingga SMA. Sekilas hal itu seperti memperlihatkan rumah Avan tak ubahnya toko piala, saking banyaknya piala yang berada di situ.

Avan juga mampu membuktikan bisa menembus kampus impiannya meskipun di tengah keterbatasan ekonomi orang tuanya

Hal itu didasari berkat konsistensinya mengejar mimpi yang selaras dengan perjuangannya.  

Siswa kelahiran Ponorogo, 6 April 2006 ini diterima di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (FITB ITB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Ia memilih jurusan tersebut karena sesuai dengan minatnya pada bidang kebumian saat mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN). 

Anak sulung dari dua bersaudara ini menceritakan awal perjalanan prestasinya.

Baca juga: Jangan Pinggirkan Sekolah Swasta, DPRD Kabupaten Bandung Minta Kebijakan KDM Dikaji Lagi

Avan mengaku tertarik mengikuti lomba sejak duduk dibangku SD. Proses kegagalan dan kekalahan pun ia pernah alami. Namun, tak menyurutkan semangatnya untuk terus berprestasi.

“Saya tertarik mengikuti lomba karena untuk melatih keberanian saya. Pertama kali mengikuti lomba ketika kelas 2 SD dan masih dalam ruang lingkup daerah Ponorogo. Awalnya kalah terus, tetapi pas kelas 5 SD saya mulai bisa meraih juara,” jelas Avan. 

di SMP, ia banyak mengikuti lomba bidang biologi pada tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Mimpi besarnya adalah bisa berprestasi di ajang bergengsi Olimpiade Sains Nasional (OSN). Avan mengungkapkan bahwa dirinya harus melalui proses yang panjang untuk bisa mencapai OSN tingkat nasional. 

“Sebenarnya saya sudah ikut OSN dari tingkat SD di bidang matematika. Namun, hanya sampai di tingkat kabupaten/kota. Lalu ketika SMP saya ikut OSN di bidang IPA. Lagi-lagi kurang beruntung karena hanya sampai tingkat provinsi. Dengan kegagalan berturut-turut tidak membuat saya pantang menyerah, akhirnya saat SMA saya berani mengeksplor bidang kebumian dan mencapai OSN tingkat nasional,” tutur Avan. 

Bagi Avan, berkompetisi di OSN tingkat nasional khususnya di bidang kebumian merupakan pengalaman yang sungguh berharga. ”Sangat istimewa karena OSN itu benar-benar berbeda dari lomba yang pernah saya ikuti. Saya bisa bertemu teman-teman hebat dari seluruh Indonesia dan sangat berharga bagi saya,” ucapnya. 

Ratusan prestasi yang diperoleh Avan tentu tidak menjadi hal yang sia-sia. Lewat berbagai prestasinya itu, Avan berhasil diterima di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (FITB ITB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

“ITB adalah kampus impian saya sejak duduk di bangku kelas 10 SMA. Saya tak menyangka bisa lolos di kampus tersebut. Saat pengumuman saya benar-benar terkejut dan senang sekali,”  

“Jumlah prestasi yang saya raih selama sekolah jumlahnya berkisar seratus. Dengan kebanyakan dari bidang IPA,” ujar Avan. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved