Bandung Bakal Punya Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Pemkot Butuh Anggaran Rp 150 Miliar

Pemkot Bandung bakal menyediakan angkutan kota (angkot) pintar yang berbasis teknologi untuk mengubah sistem transportasi di Kota Bandung pada 2026.

|
TRIBUNJAKARTA.COM/AFRIYANI GANIS
ANGKOT BERBASIS APLIKASI - Ilustrasi angkot. - Pemkot Bandung bakal menyediakan angkutan kota (angkot) pintar yang berbasis teknologi untuk mengubah sistem transportasi di Kota Bandung pada tahun 2026. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemkot Bandung bakal menyediakan angkutan kota (angkot) pintar yang berbasis teknologi untuk mengubah sistem transportasi di Kota Bandung pada tahun 2026.

Saat ini konsep operasional angkot pintar tersebut sudah mulai dirancang, bahkan Pemkot Bandung juga sudah menggodok kebutuhan anggaran, rute, dan jumlah angkot agar semua wilayah bisa terlayani dengan baik.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan untuk menyediakan angkot pintar tersebut, nantinya angkot yang sekarang akan direvitalisasi menjadi angkot berbasis teknologi menggunakan aplikasi.

"Angkot itu nantinya akan terkoneksi dengan aplikasi, punya layar informasi di dalam kendaraan dan bisa menjemput penumpang langsung di titik terdekat," ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Rabu (25/6/2025).

Baca juga: Tim Penasehat Hukum Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Pramuka Kota Bandung Siap Lakukan Upaya Hukum

Saat angkot pintar ini beroperasi, kata Farhan, nantinya penumpang cukup membuka aplikasi, memilih halte atau titik jemput terdekat, kemudian angkot akan datang ke lokasi untuk menjemput.

"Pengguna tinggal berdiri di halte khusus, buka aplikasi, dan angkot akan datang menjemput. Bisa satu orang, bisa beberapa orang di titik yang sama," kata Farhan.

Farhan mengatakan, pada tahap awal pihaknya akan menargetkan pembangunan 500 titik jemput per wilayah di Kota Bandung yang dibagi ke dalam tiga zona yakni Bandung Utara, Tenggara, dan Barat Daya.

"Misalkan angkot rute Dago-Kebun Kalapa, nanti dibagi menjadi tiga wilayah. Nah si angkot itu hanya akan berputar-putar di daerah situ, jalurnya," ucapnya.

Total kebutuhan angkot pintar ini, kata dia diperkirakan mencapai 5.000 armada untuk menjangkau semua titik. Sedangkan berdasarkan data Dinas Perhubungan pada tahun 2022, total angkot eksisting ada 5.571 unit yang melayani 36 rute berbeda.

Farhan mengatakan untuk angkot pintar ini tidak akan melayani sistem pembayaran tunai, tetapi berlangganan. Nantinya, penumpang cukup membayar Rp100 ribu per bulan dan bisa menggunakan layanan ini berkali-kali.

"Sistemnya bukan potong per naik, tapi berdasarkan waktu. Jadi makin sering dipakai, makin efisien. Langganan sebulan, misalnya Rp100 ribu, dan itu berlaku seperti kartu bulanan," kata Farhan.

Dengan pembayaran sebesar itu, kata Farhan, armada angkot pintar nantinya akan dilengkapi layar digital, Wi-Fi, dan sistem navigasi berbasis SIM card yang terintegrasi dengan aplikasi serta dilengkapi port pengisian daya untuk ponsel.

"Jangan sampai penumpang hanya andalkan handphone. Kita pasang layar di kendaraan. Jadi walau handphone rusak, info tetap bisa diakses," ujarnya.

Baca juga: Kota Cimahi Punya 3 Lagi Bangunan Sebagai Cagar Budaya, Total 12 yang Sudah Ditetapkan

Ia mengatakan, untuk jam operasional angkot pintar tersebut akan beroperasi dari pukul 06.00 WIB hingga 22.00 WIB, kemudian setelah itu sistem tidak akan menerima penumpang baru demi menjaga keamanan dan efisiensi.

"Di atas jam 10 malam sudah masuk zona rawan. Kita batasi supaya pelayanan tetap optimal tanpa menambah risiko," ucap Farhan.

Menurutnya, proyek angkot pintar ini membutuhkan anggaran kurang lebih Rp150 miliar dari APBD murni, sehingga pihaknya memastikan tidak akan menggunakan pinjaman untuk operasional angkot tersebut.

"Tentu saja kita akan komunikasikan ke DPRD, karena ini untuk kepentingan masyarakat. Kita juga libatkan orang Bandung sendiri antara lain pengusaha, akademisi dan koperasi, kalau investor bisa dari mana saja, tapi konsepnya harus lahir dari Bandung," katanya.

Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga, kata dia, bakal menggandeng koperasi angkot seperti Kopamas, Kobutri, dan Kobanteng. Proyek ini sedang dalam tahap penyusunan bisnis model dan pengembangan aplikasi, dengan pertemuan rutin dua kali seminggu. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved