Nikmatnya Ubi Cilembu, Oleh-oleh Khas dari Sumedang, Sepi Pembeli saat Mudik Lebaran 2025

Sepinya pembeli ubi Cilembu disebabkan oleh banyaknya kendaraan pemudik yang memilih melintas melalui jalan Tol Cidumdawu

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
PEDAGANG UBI CILEMBU - Adang Sujayadi (52), koordinator pedagang ubi Cilembu di kawasan Cadas Pangeran saat ditemui Tribun Jabar.id, di lapaknya, Sabtu (29/3/2025) sore. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Musim mudik Lebaran 2025 ini, penjual Ubi Cilembu justru sepi pembeli. Padahal, Ubi Cilembu adalah makanan khas Sumedang yang cocok jadi oleh-oleh mudik. 

Adang Sujayadi (52), koordinator pedagang Ubi Cilembu di kawasan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, mengaku sepinya pembeli Ubi Cilembu disebabkan oleh banyaknya kendaraan pemudik yang memilih melintas melalui jalan Tol Cidumdawu. 

Bahkan, kata warga Kampung/Desa Cijeruk RT 04/02, Kecamatan Pamulihan ini mengaku penjualannya berkurang hingga 90 persen dibandingkan sebelum adanya Tol Cisumdawu yang jadi pilihan para pemudik.

Baca juga: Jeritan Pedagang Ubi Cilembu di Cadas Pangeran Sumedang, Tak Ada Pendapatan karena Cisumdawu

"Biasanya kalau musim mudik Lebaran suka ramai pembeli. Namun, sejak beroperasinya jalan tol  Cidumdawu jadi sepi. Mudah-mudahan nanti saat arus balik ramai, " kata Adang kepada Tribun Jabar.id di lapak dagangannya yang tak jauh dari ikon patung Pangeran Kornel dan Willem Daendels bersalaman, Sabtu (29/3/2025) sore. 

Jika sedang ramai, dalam sehari Adang bisa mendapatkan keuntungan hingga ratusan ribu rupiah. Namun kini, yang lebih banyak didapatnya hanyalah suasana sepi. 

Menurut Adang, satu kilogram ubi matang dibaderol Rp15 ribu hingga Rp20 ribu, dan  harga ubi mentah satu kilogrnya Rp12 ribu. 

"Setiap hari sepi, bahkan pernah mengalami hanya menjual ubi sebanyak 2 kilogram saja, itu pun melayaninya sekitar pukul 23.00," katanya.

Mengenal Ubi Cilembu

Ubi Cilembu adalah kudapan khas Sumedang yang berasal dari Desa Cilembu. Desa Cilembu, sebuah daerah di kaki Gunung Kareumbi. Di daerah ini, banyak ditanam ubi. Ubi tumbuh subur di tanah yang gembur di daerah ini. 

Tanah di daerah ini sedikit-banyak memberi pengaruh terhadap cita rasa ubi. Uniknya, Ubi Cilembu punya cara memasak yang khas, yaitu dengan dipanggang. Karakter rasa ubi ini tidak lagi tidak berkesan jika direbus atau digoreng. 

Ubi Cilembu yang dipanggang akan menghasilkan tekstur ubi yang lembut, kenyal, rasanya manis, dan warnanya keemasan seperti madu yang menggoda. 

Menurut Executive Chef The Alana Hotel & Convention Center Solo Pian Gunawan, Ubi Cilembu punya karakter khusus. 

"Kalau Ubi Cilembu benar-benar khusus ya. Beda karena dia mengandung karamel," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Minggu (30/3/2025). 

Baca juga: Pak Uu Lepas Ekspor Ubi Cilembu Senilai 300 ribu USD ke Hong Kong, Berharap Ekonomi Jabar Makin Maju

Para petani dan penjual ubi panggang Cilembu punya pengetahuan tersendiri bagaimana memperlakukan kudapan itu. Ubi yang baru dipanen, tidak bisa langsung dipanggang. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved