Nikmatnya Ubi Cilembu, Oleh-oleh Khas dari Sumedang, Sepi Pembeli saat Mudik Lebaran 2025

Sepinya pembeli ubi Cilembu disebabkan oleh banyaknya kendaraan pemudik yang memilih melintas melalui jalan Tol Cidumdawu

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
PEDAGANG UBI CILEMBU - Adang Sujayadi (52), koordinator pedagang ubi Cilembu di kawasan Cadas Pangeran saat ditemui Tribun Jabar.id, di lapaknya, Sabtu (29/3/2025) sore. 

Para petani biasanya memanen Ubi Cilembu lalu mencucinya. Ada yang langsung dijual ke pedagang ubi yang biasa mangkal di pinggir-pinggir jalan atau ke gudang eksportir ubi. 

Ubi yang telah dicuci kemudian dijemur hingga kekeringan tertentu. Gunanya penjemuran, agar ubi yang akan disimpan tidak berjamur karena lembab pasca-pencucian. 

Setelah dijemur, ubi dibiarkan dalam suhu ruang. Ini memakan waktu satu sampai dua pekan. Gunanya agar ubi benar-benar siap untuk dipanggang.

Setelah siap, ubi dipanggang. Pada panggangan manual yang hanya menggunakan oven di atas kompor dengan ubi yang tanpa dibalut alumunium foil, pembakaran bisa memakan waktu satu sampai satu setengah jam. 

Ubi Cilembu yang matang akan mengerut kulitnya. Ubi yang matang dan dibiarkan dingin akan memiliki tekstur yang lebih kenyal dibandingkan ketika disantap saat masih panas. 

Kenyal dan manis Ubi Cilembu sudah dikenal. Sering karena karamelnya yang muncul akibat pembakaran, Ubi Cilembu disebut 'Si Madu', untuk menjelaskan manisnya yang seperti madu. 

Baca juga: Tampung Keluhan Warga Sumedang, Puan Maharani Bilang Sulit Cari Ubi Cilembu yang Asli di Jakarta

Ubi Cilembu mudah didapatkan di jalan-jalan arteri Sumedang. Jangan sampai melewatkan Sumedang tanpa oleh-oleh mudik Ubi Cilembu.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved