Hilal di Subang juga Tak Terlihat, Terhalang Awan Mendung
Dalam pemantauan Hilal di Asthahanas, Kementerian Agama menurunkan 3 kamera teleskop untuk meneropong hilal.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kementerian Agama RI Jum'at (28/2/2025) petang tadi serentak telah melaksanakan pemantauan hilal di 125 titk di seluruh Indonesia untuk menentukan jatuhnya 1 Ramadhan 1446 H.
Dari 125 titik pemantauan hilal di seluruh Indonesia tersebut, satu titik lokasi pemantauan hilal di antaranya ada di Kabupaten Subang yakni Laboratorium Antariksa Kampus SMA Plus Asthahanas Binong Subang.
Kegiatan pemantauan hilal di Subang dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jabar melibatkan kantor Kemenag Subang, Karawang dan Purwakarta serta Sumedang.
Pengamatan hilal dilakukan menggunakan 3 teleskop oleh BHRD Kabupaten Subang, Karawang dan Purwakarta dan Sumedang. Tim ini terdiri dari berbagai elemen.
Kementerian Agama Jawa Barat diwakili oleh Kemenag Purwakarta Subang Karawang dan Sumedang memasang sejumlah kamera teleskop untuk memantau hilal di Menara Masjid Nasional An-Nur Asthahanas.
"Pemantauan hilal di Asthahanas ini berlangsung mulai pukul 18.09 WIB hingga 18.27 WIB selama kurang lebih 18 menit, namun tak membuahkan hasil. Hilal sama sekali tak terlihat," ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Subang, Badruzaman, melalui Kepala BHRD Subang, Yadi Subhan, Jumat (28/05/2025) petang usai memantau langsung proses pemantauan Hilal di atas menara Masjid Nasional An-Nur Asthahanas Binong.
Baca juga: BREAKING NEWS Ketinggian Hilal Lebihi Kriteria, Hari Pertama Puasa Kemungkinan Besok
Menurut Yadi Subhan, Hilal tidak terlihat karena terhalang oleh faktor cuaca yang cukup mendung sekalipun tidak hujan.
"Sejak di mulainya pemantauan hilal pukul 18.09 WIB cuaca di Kampus Asthahanas tempat pengamatan hilal di Subang sudah terpantau mendung dan ini yang jadi penghalang sehingga hilal tidak terlihat," katanya.
Dalam pemantauan Hilal di Asthahanas, Kementerian Agama menurunkan 3 kamera teleskop untuk meneropong hilal.
"Tiga kamera teleskop kita turunkan untuk memantau hilal di Kampus Asthahanas namun tak satupun teleskop bisa menangkap atau melihat hilal," ucapnya
Yadi Subhan menjelaskan rukyatul hilal dilakukan sebagai konfirmasi lapangan dari penentuan secara astronomis atau hisab yang kemudian hasilnya akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan sidang isbat oleh Menteri Agama.
“Subang menjadi satu dari 125 titik lokasi pemantauan hilal di Indonesia sebagai pertimbangan dalam penentuan awal Ramadan 1445 H.” Jelas Yadi Subhan.
Hasil dari pemantauan Hilal di Menara Masjid Nasional An-Nur Asthahanas ini akan kami laporkan ke Kementerian Agama RI
“Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Ramadan 1445 H,” sambungnya.
Yadi Subhan juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah ikut membantu melakukan pemantauan Hilal di Kabupaten Subang.
"Terima kasih buat seluruh pihak yang ikut terlibat termasuk kalangan ormas islam, serta para tokoh ulama Subang yang ikut membantu mantau hilal di Subang," ucapnya.
Untuk selanjutnya kata Yadi penentuan 1 Ramadhan 1446 H tahun 2025 akan diserahkan langsung ke Kantor Kementerian Agama RI.
"Kapan jatuhnya 1 Ramadhan 1446 H akan ditentukan langsung oleh Pihak Kementerian Agama RI, warga Subang dimohon bersabar, kita tunggu keputusan dari Pemerintah kapan jatuhnya 1 Ramadhan tahun 2025 ini," katanya.
"Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama," kata dia.
Yadi juga menghimbau, kepada warga Subang jika ada perbedaan terkait 1 Ramadhan, dimohon untuk saling menghormati.
"Perbedaan merupakan hal biasa dan lumrah terjadi antar ormas Islam di Indonesia dalam menentukan 1 Ramadhan. Jadi yang terbaik kita selaku umat Islam tetap harus saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut demi kerukunan beragama," ucapnya.
Hanya di Aceh yang Terlihat
Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) DKI Jakarta melakukan pemantauan hilal rukyatul hilal untuk penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah.
Adapun pemantauan dilakukan di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Cengkareng, Jakarta Barat.
Dimulai sekira pukul 17.00 WIB, pantauan hilal di masjid tersebut tidak terlihat.
Selama dipantau, posisi hilal tertutup oleh awan.
"18.06 WIB (hilal) masih gelap tertutup oleh awan di ufuk barat, dan 6 menit lagi menuju matahari terbenam," ujar petugas LF PWNU Mahfudz di lokasi, Jumat (28/2/2025).
Bahkan, pada pukul 18.12 WIB atau tepat saat matahari terbenam, posisi hilal dari lokasi Masjid Raya KH Hasyim Asyari tetap tidak terlihat.
"Ketinggian di 3,9, tapi kita tetap akan melakukan pengamatan sampai 18.32 WIB," kata Mahfudz.
Sebelumnya, KH Abdul Holik selaku Ketua Lembaga Falakiyah PWNU DKI Jakarta menyebut berdasarkan data hisab di beberapa falakiyah menunjukkan ketinggian sementara mencapai 3 derajat.
"Namun elongasinya belum sampai atau belum diakui ke kriteria IRNU atau Imkanrukyat Nahdlatul Ulama yang elongasinya itu 6,4 derajat. Sedangkan keputusan Mabim itu 3 derajat 6,4," kata Holik.
Jika dilihat dari elongasinya, Holik menyebut masih di bawah 6,4 derajat.
"Sehingga kami agak kesulitan untuk bisa merukiah bisa melihat hilal," ujarnya.
Namun, Holik mengatakan dari data hisab yang ada memang hanya satu titik yang memenuhi kriteria 1 ramadan
"Yakni ada di Aceh yang memenuhi kriteria Kriteria IRNU. Dari ujung Papua sampai Jakarta sampai Medan belum memenuhi kriteria itu. Kami melaksanakan ruqyatul hilal yang insyaallah nanti dilaksanakan ketika Jam 18.12 WIB atau jam 18 kurang 5 menit kami sudah standby," tandasnya. (*)
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin
KPU Subang Tegaskan Tak Ada Keterlibatan Orang Dalam pada Kasus Pembobolan Gudang Surat Suara |
![]() |
---|
Wamendag RI Lepas Ekspor 3 Kontainer Kopi Robusta Subang ke China Senilai 265 Ribu USD |
![]() |
---|
Surat Suara Bekas Pilpres di Gudang KPU Subang Dicuri, Pelaku Jual 8 Ton Kertas Seharga Rp 100 Juta |
![]() |
---|
Perkuat Sinergi Daerah & Industri, Kemenperin Bangun Ekosistem Industri di Subang Agar Berkelanjutan |
![]() |
---|
Kantor Imigrasi Bandung Perketat Pengawasan Aktivitas Orang Asing di Kawasan Industri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.